Imam Nasser Mohammad Al-Yamani

28 - 06 - 1433 AH
19 - 05- 2012 AD
05:32 am
ــــــــــــــــــــ


Lebih Detil Mengenai Siapa Al-Masih Pendusta

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang, sholawat dan salam kepada kakek saya Muhammad Rasulullah serta keluarganya yang suci, dan semua pendukung Tuhan saya, yang tercinta para pengikut yang terdahulu dan yang kemudian dalam majelis tertinggi hingga hari keadilan…

Salamullah kepada yang saya cintai para pendukung terbaik, salam kepada kita dan kepada hamba-hamba Allah yang sholeh, salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.

Berhati-hatilah dan berhati-hatilah atas fitnah/hasutan secara terbuka dari anti christ (Dajjal) Mesiah palsu, sesungguhnya dia itu adalah setan yang akan menampakkan diri kepada kalian muncul sebagai manusia dan dia akan menghampiri kalian secara terbuka serta berbicara secara langsung dengan suaranya, dan dia mengumpulkan kepada kalian kuda-kuda seolah-olah sayap yang cepat, dan pasukannya (pengikut-pengikutnya) dan dia membawakan kekayaan bagi kalian dan putri-putrinya untuk berbagi dengan anak-anak kalian, dan dia menjanjikan kalian surga di rongga bumi, mungkin kekasihku dalam cinta Allah Om Khalid ingin mengatakan “Wahai imamku siapakah lelaki itu yang akan muncul sebagai manusia dapat berbicara kepada kami secara terbuka, sehingga dia akan berbicara kepada kami dengan suaranya dan mengumpulkan kepada kami kuda-kudanya dan pasukannya serta putri-putrinya untuk berbagi kekayaan kepada manusia dan anak-anak? Maukah anda memberikan fatwa atas kejadiannya yang akan menjadi fatwa dalam hal ini secara langsung dari muhkam alkitab dan bukan dari cerita-cerita atau sumber-sumber yang sebenarnya memiliki kemungkinan benar atau kemungkinan salah dan kebohongan-kebohongan yang dipalsukan atas nama Allah dan Rasul-Nya, kami hanya membutuhkan pernyataan fatwa yang jelas yang menyebutkan siapa yang menghasut secara terbuka, siapa dia sebenarnya agar jika dia muncul umat manusia dapat berwaspada (hati-hati) mereka yang mengikuti pernyataan yang benar sebagai peringatan.” Kemudian Mahdi Al-Muntazhar menjawab atas pertanyaan yang terhormat Om Khalid dan berkata: “Sesungguhnya kami akan meninggalkan fatwa bagi kalian secara langsung dari muhkam kitabullah yang mengatakan pada kalian bahwa ada suatu fitnah/hasutan secara terbuka dari setan untuk semua manusia sementara mereka melihatnya dengan suara dan wujud nyata, maka dia mengumpulkan kuda-kudanya bagi mereka, pasukannya dan anak-anak perempuannya, dan kalian menemukan fatwa dalam ayat Allah Swt:


وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُم بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا ﴿٦٤﴾
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (64)

[Al-Isra’:64]

Dan tiadalah Nabi melainkan dia memperingatkan umatnya dan para pengikutnya dari fitnah/hasutan Al-Masih Palsu Anti Kristus Dajjal untuk menyatakan bahwa Al-Masih Palsu Dajjal adalah setan itu sendiri. Mungkin Om Khalid ingin mengatakan: “Wahai imamku maukah engkau menambahkan pada kami pengetahuan mengapa para Nabi menyebutnya Al-Masih Palsu Dajjal Pendusta? Kemudian Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani menjawab atasnya : “Wahai hamba Allah apakah masuk akal dan logis bahwa Mesiah palsu Dajjal pendusta datang dan mengatakan pada manusia “Aku adalah Al-Masih palsu anti kristus dajjal?” sesungguhnya dia akan mengatakan kepada manusia “Aku adalah Al-Masih Putera Mariam dan aku adalah Allah Tuhan sekalian alam,” dan karena itulah para Nabi menyebutnya Al-Masih Palsu Dajjal Pembohong karena sesungguhnya dia bukanlah Isa Al-Masih putra Mariam (sholawatullah kepadanya dan ibunya) sesungghnya dia (Dajjal) adalah pembohong itulah sebutan baginya Al-Masih Al-kadzab Dajjal pembohong sesungguhnya dia bukanlah Isa Al-Masih Putera Mariam yang benar dan mengatakan apa yang tidak benar terhadapnya sebaliknya dia (Isa Putera Mariam yang benar) akan mengatakan kepada manusia saat usia dewasa maka dia mengatakan pada mereka dalam perkataannya pada fatwa yang benar sebagaimana yang dikatakannya ketika masih bayi dalam buaian dan dia mengatakan:


قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا ﴿٣٠﴾ وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ﴿٣١﴾ وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا ﴿٣٢﴾
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (30) dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; (31) dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (32)

[Maryam:30-32]

Dan karena yang maha mengetahui yang ghoib sesungguhnya mengetahui bahwa setan ingin meniru/memalsukan identitas dari Al-Masih Isa Putera Mariam karena itu hikmahnya telah dijelaskan pada kalian dengan kebenaran dari kembalinya Al-Masih Isa Putera Mariam adalah disebabkan karena setan ingin meniru/memalsukan identitasnya dan mengaku sebagai Tuhan secara dzalim, karena itu Allah menyatakan kembalinya Al-Masih Isa Putera Mariam kepada manusia agar bersama Imam Mahdi memerangi Al-Masih palsu Dajjal Si Pembohong, lalu dia (Isa Al-Masih yang benar) menjadi orang yang sholeh dan sebagai pengikut Imam Mahdi, sholawat dan salam kepada Isa Al-Masih Putera Mariam dan ibunya dan salam sebaik-baik salam pada mereka.

Setan telah mempersiapkan setan jin dan setan manusia bagi kemunculan Al-Masih Palsu Dajjal Si Pembohong yang telah menjadikan orang-orang Nasrani mengagung-agungkan Al-Masih Isa Putera Mariam hingga mereka mengatakan bahwa Allah adalah Al-Masih Isa putera Mariam. Allah Swt berfirman:


}لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ{
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”

[Al-Maida:72]

Hingga ketika Al-Masih palsu Dajjal muncul dengan mengatakan bahwa dia adalah Al-Masih Isa putera Mariam kemudian mengatakan bahwa dia adalah Allah kemudian manusia dan orang-orang Nasrani mengatakan “Tidakkah engkau melihat bahwa Muslim yang meyakini Al-Masih Isa putera Mariam adalah ajaran yang salah dan sesunguhnya Muslim meyakini bahwa Al-Masih Isa putera Mariam adalah seorang hamba diantara hamba-hamba Allah, sedangkanNasrani meyakini bahwa Allah adalah Al-Masih Isa putera Mariam? Demikianlah dia Al-Masih putera Mariam (yang benar) kembali dan berhukum diantara Muslim dan Nasrani dengan kebenaran dan demikian pula dia (setan) mengatakan bahwa dia adalah Allah seperti yang diyakini orang-orang Nasrani sebelumnya, dan dia tidak mengatakan bahwa dia adalah seorang hamba diantara hamba-hamba Allah sebagaimana yang Muslim yakini, maka ajaran/keyakinan Muslim menjadi (dianggap) salah dan Nasrani yang mereka meyakini dalam ketuhanan Isa putera Mariam adalah benar. Kemudian kebenaran menjadi salah dan kesalahan menjadi benar, lalu manusia mengikuti ajaran yang salah dan banyak dari kalangan Muslim kecuali sedikit, dan jika bukan karena karunia dan rahmat Allah kepada kalian maka kalian akan benar-benar mengikuti setan kecuali sedikit wahai kaum Muslimin. Allah Swt berfirman :


{وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿٨٣﴾}
Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu). (83)

[An-Nisaa:83]

Adapun Jin telah dijelaskan pada mereka mengenai Mesiah Palsu (Dajjal) karena setan di tanah dua timur (masyriqaini) mengaku Tuhan dan memberikan mengenalkan dirinya bahwa dia adalah Isa Al-Masih/Jesus di tanah dua timur (Masyriqaini/hollow earth) dan dia mengaku bahwa dia adalah Allah dan dia mengambil sekutu dan seorang anak tapi Allah menyelamatkan mereka dengan memperdengarkan Al-Qur’an yang agung yang menghapuskan seruan terhadap ketuhanan kerajaan selain daripada Allah Swt. Jin menyadari kebodohan mereka bahwa setan yang terkutuk mengaku sebagai Tuhan dan mengambil sekutu serta anak, jin menyebutnya kebodohan dari kita yaitu kebodohan jin dan mereka menyadari bahwa setan mengaku sebagai Tuhan dan mengambil sekutu dan seorang anak tetapi Allah tidak mengambil sekutu dan seorang anak, dan Allah Swt berfirman:


قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا ﴿١﴾ يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَن نُّشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا ﴿٢﴾ وَأَنَّهُ تَعَالَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا ﴿٣﴾ وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا ﴿٤﴾ وَأَنَّا ظَنَنَّا أَن لَّن تَقُولَ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا ﴿٥﴾ وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا ﴿٦﴾ وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا ﴿٧﴾ وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا ﴿٨﴾ وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَن يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَّصَدًا ﴿٩﴾ وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَن فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا ﴿١٠﴾ وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا ﴿١١﴾ وَأَنَّا ظَنَنَّا أَن لَّن نُّعْجِزَ اللَّهَ فِي الْأَرْضِ وَلَن نُّعْجِزَهُ هَرَبًا ﴿١٢﴾ وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَىٰ آمَنَّا بِهِ ۖ فَمَن يُؤْمِن بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا ﴿١٣﴾ وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ ۖ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا ﴿١٤﴾ وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا ﴿١٥﴾
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Qur’an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan, (1) (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami, (2) dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. (3) Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah, (4) dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah. (5) Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (6) Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul)pun, (7) dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, (8) dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (9) Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. (10) Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (11) Dan sesungguhnya kami mengetahui bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (daripada)Nya dengan lari. (12) Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur’an), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan. (13) Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. (14) Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam. (15)

[Al-Jin:1-15]

Dan kami menemukan dalam hal ini bahwa setan mengaku sebagai Tuhan dari bayt al-malakut dan dia mengambil sekutu dan seorang anak padahal Allah sesungguhnya tidak mengambil sekutu dan tidak pula seorang anak. Maka tetap jagalah kewajiban kalian kepada Allah wahai orang-orang yang menggunakan akal pikirannya serta mengikuti pernyataan keterangan yang benar dari kitab, dan tidaklah ada yang berpikir melainkan ulul albab (orang-orang yang menggunakan akal pikirannya)

Dan mungkin para pendahulu anshar yang saya cintai ingin mengatakan: “Bagaimana kami para pendukung dapat membedakan antara mereka yang menggunakan akal pikirannya dan makhluk-makhluk yang pekak dan tuli yang sangat jahat, bisu yang tidak mengerti?” dan kemudian jawaban kepada yang bertanya kami katakan: “Adapun bagi mereka yang tidak segera mengerti ketika kalian menceritakan pada mereka seseorang yang bernama Imam Nasser Mohammad Al-Yamani di jaringan internet internasional yang mengaku bahwa dia adalah Imam Mahdi yang berdebat dengan manusia melalui Al-Qur’an yang agung, maka bagi mereka yang tidak mengerti kalian akan menemukan mereka menghukumi berkenaan dengan seruan Nasser Mohammad Al-Yamani sebelum mereka mendengar apa yang didakwahkannya dan pengetahuannya yang masuk akal, mereka membimbing diri mereka sendiri ke dalam kesesatan dan membimbing golongan mereka ke dalam kesesatan. Adapun mereka yang menggunakan akalnya (ulul albab) di antara mereka maka kalian tidak akan menemukan mereka menghukumi berkenaan dengan seruan Nasser Mohammad Al-Yamani dan mereka akan berkata pada yang bertanya: “Tunggulah, hingga kami merenungkan seruan Nasser Mohammad Al-Yamani untuk diketahui apakah dia sudah membawa kebenaran ataukah dia hanya bermain-main saja, dan kemudian dengarkanlah pendapat kami terhadapnya.” Dan mereka yang Allah berikan kabar gembira atas petunjuk berdasarkan kenyataan mereka yang tidak menghukumi sebelum mendengarkan hujjah atas seruan dan penguasaan ilmu pengetahuannya, tapi mereka mendengarkan perkataan terlebih dahulu kemudian mereka mengikuti yang terbaik ketika kebenaran telah jelas bagi mereka dari Tuhan mereka, mereka adalah yang tidak menghukumi sebelum mendengarkan terhadap penguasaan pengetahuan dari kitab dengan bukti yang nyata.



Salam kepada para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam

Saudara kalian Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani

ـــــــــــــــــ


Read more: https://albushra-islamia.org/showthread.php?6882

Read more: https://albushra-islamia.org/showthread.php?t=21344