{ مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَاراً فَلَمَّا أَضَاءتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لاَّ يُبْصِرُونَ } ..
الإمام ناصر محمد اليماني
Imam Nasser Mohammad Al Yamani
11 - 10 - 2011 G
14 - 11 - 1432 H
03:40 am
ـــــــــــــــــــــــــــــــ
طالب علمٍ يسأل الإمام ناصر محمد اليماني أن يبيّن له معنى هذه الآية من سورة البقرة:
{ مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَاراً فَلَمَّا أَضَاءتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لاَّ يُبْصِرُونَ }
Seorang ulama bertanya pada Imam Nasser Muhammad Al-Yamani untuk menjelaskan maksud dari ayat Al-Baqarah: 17”
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
[Al-Baqarah : 17]
بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على جدي محمد رسول الله وآله الأطهار وجميع أنصار الله الواحد القهار، أمّا بعد..
Dengan nama Allah maha pengasih salam dan sholawat kepada kakek saya Muhammad Rasulullah dan kepada keluarganya yang disucikan serta semua Anshar Allah Maha Esa.
السلام ُعليكم ورحمة الله وبركاته أحبتي الأنصار المكرمين الأبرار، وسلامُ الله على عبد القهار وجميع الباحثين عن الحقّ في طاولة الحوار، السلامُ علينا وعلى عباد الله الصالحين وسلامٌ على المرسلين والحمد لله ربّ العالمين، أمّا بعد..
Salam dan berkah dari Allah kepada para Anshar yang tercinta, dan salam kepada Abdul Qahar dan semua pencari kebenaran dalam forum diskusi, salam kepada kita dan kepada para penyembah Allah yang baik dan salam untuk semua rasul, syukur kepada Allah Tuhan semua dunia..
قال الله تعالى: {وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّـهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ ﴿٨﴾ يُخَادِعُونَ اللَّـهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ ﴿٩﴾ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّـهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ ﴿١٠﴾ وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ ﴿١١﴾ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَـٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ ﴿١٢﴾ وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَـٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ ﴿١٣﴾ وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ ﴿١٤﴾ اللَّـهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ ﴿١٥﴾ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ ﴿١٦﴾مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّـهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَّا يُبْصِرُونَ ﴿١٧﴾ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ ﴿١٨﴾ أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّـهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ ﴿١٩﴾ يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُم مَّشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّـهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٠﴾} صدق الله العظيم [البقرة].
Allah berfirman:
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (8)
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (9)
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (10)
Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan". (11)
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (12)
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu. (13)
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". (14)
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (15)
Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (16)
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. (17)
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), (18)
atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (19)
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (20)
Maha Benar Allah
[Al-Baqarah]
ويا حبيبي في الله عبد القهار، إنّ هذه الآيات تحدِّثُكم عن حال المؤمنين الكافرين وهم الذين يظهرون الإيمان ويبطنون الكفر والمكر لصدِّ البشر عن اتّباع الذِّكر في كلّ زمانٍ ومكانٍ، وهم شياطين البشر من اليهود في كلّ زمانٍ ومكانٍ، فهم الذين آمنوا ثم كفروا ثم آمنوا ثم كفروا ثم ازدادوا كفراً ومكراً عن للصدّ عن اتِّباع الذِّكر، وإنما المقصود من قول الله تعالى: {مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّـهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَّا يُبْصِرُونَ ﴿١٧﴾} صدق الله العظيم، إنما ذلك ضربُ مَثَلٍ أنّ مثلهم كمثل الذي استوقد ناراً فأنارت ما حوله وأبصر ما حوله بسبب وجود ضياء النار، ويقصد بذلك المثل إيمانهم بادئ الأمر بالحقّ من ربهم، ومن ثم أخذتهم العزة بالإثم فكفروا حسداً من عند أنفسهم، وأذهب الله نوره من قلوبهم وتركهم في ظلماتٍ لا يبصرون.
Dan kepada anda yang terhormat Abdul Al-Qahar, ayat-ayat itu bercerita pada anda tentang kepercayaan orang-orang kafir, mereka yang menunjukkan keimanan dan menyembunyikan kekafirannya dan licik menjauhkan manusia dari mengikuti Al-Qur’an setiap waktu dan tempat.
Mereka adalah setan-setan manusia dari Yahudi di setiap waktu dan tempat, mereka orang-orang yang sekali beriman dan kemudian tidak beriman kemudian beriman dan kemudian tidak beriman dan mereka menjadi bertambah tidak beriman dan telah licik dan menjauh dari mengikuti Al-Qur’an.
Sesungguhnya maksud firman Allah:
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan kegelapan, tidak dapat melihat.
Maha Benar Allah
Demikian itu adalah contoh yang diberikan bahwa mereka seperti seorang yang menyalakan api sehingga api mengeluarkan cahaya yang mengelilinginya maka dia melihatnya karena cahaya api itu, dan seperti contoh yang maksudnya iman mereka di mulai dari kebenaran dari Tuhan mereka, dan kemudian mereka merasa bangga ke dalam kebatilan dan mereka tidak beriman karena merasa iri dengki dari dalam dirinya sendiri, dan Allah mengambil cahayaNya dari hati mereka dan meninggalkan mereka dalam kegelapan tanpa cahaya
وكذلك ضرب بحالهم مثل آخر في قول الله تعالى: {أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّـهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ ﴿١٩﴾ يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُم مَّشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا} صدق الله العظيم [البقرة:19-20].
Allah juga memberikan contoh lain dari mereka, dalam firman Allah:
atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (19)
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti)
Maha Benar Allah
[Al-Baqarah : 19-20]
فانظر إلى ضياء البرق حين يبرق يضيء ما حولك ثمّ يذهب، وكذلك النار حين يستوقدها أحدكم في ظلماتٍ فيجدها تضيء ما حوله وإذا انطفأت حلّت الظلمات مباشرةً، وإنما ذلك ضربُ مثلٍ لقلوبهم حين يذهب الله نوره من قلوبهم بسببٍ من عند أنفسِهم فيجعلهم إن يروا سبيل الحقّ لا يتخذونه سبيلاً وإن يروا سبيل الباطل يتخذونه سبيلاً ويتخذون من افترى على الله خليلاً، ويجعلهم الله من المؤمنين كافرين كمثل الشيطان يؤمن بأنّ الله لا إله إلا هو وحده لا شريك له ويؤمن بالبعث والجنة والنار ولكنه كفر بأمر الله وكره رضوانه ويتبع ما يسخطه ويغضبه ويسعى لحرب الله وأوليائه ويريد أن يطفئ نور الله.
Maka lihatlah cahaya ketika menyinari sekitar anda dan kemudian lenyap, dan juga api ketika ia dinyalakan oleh seorang dari anda di kegelapan dia akan menemukan cahayanya menyinari sekitarnya dan jika ia dipadamkan kegelapan segera datang.
Itulah suatu contoh yang dibuat untuk mewakili hati mereka ketika Allah mengambil cahayanya dari hati mereka untuk alasan mereka datang, jadi mereka melihat jalan yang benar dan mereka tidak mengambilnya, dan jika mereka melihat jalan yang salah mereka mengambilnya dan mereka mengambil siapa yang membuatnya (membuat jalan yang salah) sebagai sekutu Allah.
Allah membuat mereka meyakini kekafiran (memilih jalan kafir), sama seperti setan yang ia yakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah tanpa sekutu, percaya hari kebangkitan dan surga serta neraka, tapi dia tidak percaya pada Allah dan membenci RidhoNya, dan dia mempercayai apa yang membawanya murka dan marah serta mencari peperangan dengan Allah dan para pendukungNya, dan dia ingin memadamkan cahaya Allah.
وكذلك على شاكلته شياطين الجنّ والإنس كمثل المنافقين الذين يظهرون الإيمان ويبطنون الكفر ليصدّوا البشر عن اتِّباع الذكر بأحاديثَ ورواياتٍ تخالف محكم كتاب الله، وكانوا يجيدون التمثيل بالإيمان والصلاح حتى حيَّروا شياطين الجنّ المسوس بأجسادهم من دقّة تمثيلهم وذلك حين يجدون المؤمنين الحقّ فيقولون لهم أنّهم مؤمنون موقنون بهذا القرآن العظيم، وينطقون عن محمد رسول الله وعلماء المسلمين بالمنطق الحقّ حتى حيّروا الشياطين من دقّة تمثيلهم بالإيمان حين يجدون الذين آمنوا! ولكن شياطين الإنس المنافقين يطمئنون شياطين الجنّ حين يخلون بهم وقالوا لهم: إنما نريد أن نجيد التمثيل بالإيمان والصلاح حتى لا يَشُك المسلمون في أمرنا، وذلك هو البيان الحقّ لقول الله تعالى: {وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ ﴿١٤﴾} صدق الله العظيم [البقرة]، برغم أنّ الشياطين قرناؤهم موجودون بأجسادهم حين يجدون المؤمنين الحقّ، وإنما أصابت شياطين الجنّ الحيرة من دقة تمثيل شياطين الإنس بالإيمان والصلاح حين يجدون الذين آمنوا ولكنهم يطمئنونهم حين يخلو شياطين الإنس بشياطين الجن، وقال شياطين الإنس لشياطين الجنّ {إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ} صدق الله العظيم.
Dan seperti setan-setan manusia dan jin yang menunjukkan iman dan menyembunyikan kekafiran untuk menjauhkan manusia dari mengikuti Al-Qur’an menggunakan nubuat dan cerita-cerita yang berbeda dari kitab Allah yang padu.
Mereka sangat bagus dalam mempermainkan aturan orang-orang beriman sampai mereka dibingungkan setan-setan jin yang ada di tubuh mereka karena lakonan yang tepat ketika mereka bertemu dengan orang-orang beriman yang sebenarnya, maka mereka mengatakan bahwa mereka beriman dan pasti pada kitab suci Al-Qur’an.
Mereka bicara tentang Muhammad Rasulullah dan tentang ulama-ulama muslim dengan masuk akal dan kebenaran sampai setan-setan jin yang ada dalam tubuh mereka menjadi bingung atas ketepatan lakonan mereka ketika mereka bertemu dengan orang-orang beriman yang sebenarnya.
Tapi kemudian setan-setan manusia yang munafik menenangkan setan-setan jin ketika mereka sendirian dengannya dan mengatakan pada mereka (Jin) : kami ingin melakukan lakonan yang baik dari keimanan, agar muslim tidak mencurigai kami.
Demikian itulah penjelasan yang benar dari firman Allah:
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
Maha Benar Allah
[Al-Baqarah : 14]
Walaupun setan-setan itu memiliki teman-teman yang ada dalam tubuh mereka ketika mereka bertemu orang-orang beriman yang benar, tapi setan-setan jin menjadi bingung karena ketepatan dalam lakonan dari setan-setan manusia yang berpuran-pura menjadi orang beriman ketika mereka menemukan orang-orang yang beriman, tapi mereka (setan manusia) menenangkan mereka (setan jin) ketika mereka (setan manusia) sendirian dengan mereka (setan jin) dan mengatakan:
"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
Maha Benar Allah
وفي أولئك القوم ومن على شاكلتهم تمّ ضرب المثل أنّ الله ذهب بنورهم برغم أنهم مؤمنون، وسبب ذهاب النور من قلوبهم هو الحسد من عند أنفسهم. وقال الله تعالى: {وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الحقّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} صدق الله العظيم [البقرة:109]. وقد جاء أمر الله ببعث المهديّ المنتظَر الذي يكشف كافة أسرار مكرهم للعالمين ولكن أكثر الناس لا يشكرون.
Dan di antara mereka manusia dan antara mereka yang sama dengan mereka, contoh telah diberikan oleh Allah bahwa Allah mengambil cahaya mereka walaupun mereka orang-orang beriman dan alasannya adalah iri dengki yang mereka miliki dalam hati-hati mereka.
Allah berfirman:
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Maha Benar Allah
[Al-Baqarah : 109]
Dan Perintah Allah mengirim Mahdi Al-Muntazhar telah datang untuk memberitahukan semua atas rahasia kelicikan mereka kepada seluruh dunia tapi sebagian besar manusia tidak bersyukur pada Allah.
وسلامٌ على المرسلين، والحمد لله ربّ العالمين..
أخو المؤمنين الصادقين الإمام المهدي ناصر محمد اليماني.
Salam untuk para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Seluruh Dunia
Saudara dari orang-orang beriman yang jujur, Imam Nasser Muhammad Al-Yamani
____________
Terjemahan English-Melayu oleh (C)
sumber asal
https://albushra-islamia.org/showthread.php?t=4589