Imam Nasser Muhammad Al Yamani


27 - Dzul Qa'dah - 1433 H
13 - 10 - 2012 M
03:48 pagi
(Menurut kalender resmi ibu kota, Mekah)
__________________



Bayan Imam Al-Mahdi Naser Muhammad Al-Yamani tentang kebangkitan pertama siapa saja yang dikehendaki Allah diantara kafirin, maka jangan biarkan Dajjal pendusta memfitnah (mengacaukan) kalian, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang berakal..



Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta shalawat dan salam atas semua Nabi dan Rasul Allah dari awal sampai akhir, dan keluarga mereka yang baik dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan sampai hari kiamat…

Wahai para ulama Muslim dan kaum mereka secara keseluruhan, dan semua orang, berhati-hatilah terhadap fitnah Almasih ad-Dajjal yang mengetahui tentang kebangkitan pertama dan ingin menggunakannya untuk memfitnah yang hidup dan yang mati, maka dia keluar mendatangi manusia dan mengatakan: “Wahai manusia inilah aku Almasih Isa bin Maryam, Akulah Allah Tuhan semesta alam, yang membangkitkan orang-orang mati ini dari kuburnya, Aku memiliki surga dan Aku memiliki neraka, Kami telah menunjukkan kepadamu Neraka dan Neraka itu telah melintas di depan mata kalian, dan kami masukkan ke dalamnya orang-orang yang mengingkari bahwa Allah adalah Almasih Isa putra Maryam, oleh karena itu kalian tidak akan melihat mereka di antara mereka yang dibangkitkan di bumi.” Kemudian dia berkata lagi: “Akulah yang menurunkan Al-Qur’an, tetapi telah diputarbalikkan dan tidak lagi seperti yang kami turunkan.”

Kemudian dia menjadikan yang benar itu batil dan yang batil menjadi benar. Semoga Allah mengutuknya. Maka waspadalah terhadap tipuannya, dan ini terjadi sebelum Allah turun dalam naungan awan untuk berbicara kepada orang-orang kafir yang dibangkitkan dan kepada semua orang dari balik tabir.

Wahai manusia, Aku tidak mengatakan sesuatu mengenai Allah kecuali kebenaran, jadi waspadalah terhadap fitnah dari Almasih palsu Dajjal dan keyakinan pada ketuhanannya, Dan dia bukan Almasih Isa putera Maryam alaihissalam yang sesungguhnya; bahkan Almasih Isa putra Maryam, tidak akan mengatakan apa yang tidak berhak dia katakan. Sesungguhnya, dia (Dajjal) meniru/menyamar sebagai Almasih Isa putra Maryam padahal dia bukan. Itulah mengapa Dajjal disebut Almasih palsu, karena dia bukan Almasih sejati Isa putra Maryam, itulah sebabnya Allah mentakdirkan kembalinya Almasih Isa putra Maryam, sebagai saksi kebenaran atas orang-orang Nasrani, Yahudi dan Muslim, dan Dia berkata kepada kalian: “Saya adalah hamba Allah.” Benarlah Allah Ta’ala berfirman:


وَيُكَلِّمُ النَّا سَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَّمِنَ الصّٰلِحِيْنَ
"dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang saleh.""

(QS. Ali 'Imran Ayat 46)

Wahai manusia, jika kalian tidak memiliki pengetahuan yang meyakinkan mengenai kebangkitan pertama bahwa itu untuk orang-orang yang kafir daripada orang-orang yang sholeh, maka Almasih palsu dan orang-orang mati yang dibangkitkan akan memfitnah kalian, maka kalian akan meyakini bahwa Almasih palsu adalah Allah Tuhan semesta alam.

Wahai manusia, sesungguhnya aku tidak mengatakan apa pun mengenai Allah kecuali kebenaran, dan aku membawa kepadamu ilmu pengetahuan yang jelas dari muhkam Al-Qur’an yang agung. Maka waspadalah dan ketahuilah dengan yakin bahwa ada kebangkitan (orang-orang kafir yang telah mati) di dunia ini bagi siapa saja yang dikehendaki Allah diantara orang-orang kafir. Artinya, bahwa Allah akan mengumpulkan mereka pada kebangkitan pertama dari setiap umat suatu kaum, dan mereka adalah orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Tuhan mereka, dan itu terjadi pada saat kebangkitan Ad-dabbah (Isa bin Maryam) menyertai munculnya Al Masih Palsu (Dajjal). Dari surga fitnah untuk memfitnah mereka yang hidup dan mereka yang telah mati yang dibangkitkan dari orang-orang kafir. Jika kalian tidak mengikuti Imam Mahdi dan Almasih Isa putera Maryam yang asli, maka kamu akan mempercayai bahwa Almasih Isa putera Maryam pendusta adalah Allah dan mempercayai bahwa dia adalah Al Masih Isa putera Maryam alaihissalam yang benar. Sebaliknya, dia yang mengaku sebagai tuhan dan mengaku bahwa dia adalah Almasih Isa putra Maryam, adalah pembohong, sesungguhnya dia bukan Almasih Isa putra Maryam, itulah sebabnya dia disebut sebagai Almasih pendusta (Dajjal) karena dia bukanlah Almasih Isa putra Maryam yang asli, jadi Almasih sejati (asli) Isa putra Maryam, tidak mengaku sebagai Tuhan, bahkan dia (Isa Almasih) tidak mengatakan apa yang dia tidak berhak mengatakannya, Sebaliknya, Tuhan akan membangkitkannya sebagai orang tua, dan dia akan memberi tahu kalian apa yang pernah dia katakan kepada orang-orang sebelum kalian ketika dia masih dalam buaian sebagai seorang anak “Aku adalah hamba Allah”

Wahai kaum Muslim, jika kalian tidak mengikuti Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kalian dari fitnah Almasih pendusta, maka Almasih pendusta akan membuat hujjah terhadap kalian, sehingga kalian akan mengikuti Setan, kecuali beberapa Pendahulu Anshor yang baik di era dialog sebelum kemunculannya.

Mungkin salah satu penanya ingin mengatakan: “Bagaimana Almasih Palsu akan membuat hujjah terhadap kita jika kita tidak mempercayai Imam Mahdi dan mengikutinya?” Kemudian kami menjawab penanya dengan sebenar-benarnya dan kami katakan: Jika kalian tidak percaya bahwa ada kebangkitan bagi orang-orang kafir yang dikehendaki Allah, maka dia (Dajjal) pasti akan memfitnah (mengacaukan) kalian kecuali para anshar yang percaya dengan bayan keterangan yang benar dari Tuhan mereka, sedangkan kalian tidak akan mampu mendustakan kebangkitan orang-orang mati yang Allah bangkitkan mereka dari kubur mereka sedang kalian menyaksikan, mereka berbicara kepada kalian, dan kalian berbicara kepada mereka.

Mungkin banyak ulama Muslim yang tidak menggunakan akalnya ingin mengatakan: Bahkan, Almasih palsu adalah dia yang membangkitkan mereka karena dia menghidupkan orang mati sebagai cobaan bagi semua orang. Kemudian Imam al-Mahdi menjawab mereka dan saya berkata: Sesungguhnya akidah di dalam hati kalian adalah munkar dan tercela serta kebatilan yang besar. Bagaimana Allah mendukung Almasih palsu dengan mukjizat kebangkitan orang mati, sedangkan Almasih palsu adalah kebatilan itu sendiri!? Maka ketahuilah bahwa akidahmu yang menyatakan bahwa kebatilan dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah adalah bertentangan dengan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu dalam firman Allah Ta’ala:


قُلْ جَآءَ الْحَـقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَا طِلُ وَمَا يُعِيْدُ
"Katakanlah, "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi.""

(QS. Saba' Ayat 49)

Apakah kalian tidak mengetahui tentang tantangan Allah Tuhan semesta alam, dalam muhkam Kitab-Nya, terhadap kebatilan dan para sekutunya dan Dia berfirman kepada mereka: Jika mereka mampu menghidupkan satu orang mati, maka mereka percaya pada seruan kebatilan di sisi Allah? Bagaimana mungkin Allah mengingkari diri-Nya sendiri – Maha suci Dia – dan mendukung kebatilan dengan mukjizat membangkitkan orang mati! Apakah kalian tidak memikirkan? Demi Tuhan, jika kalian percaya pada akidah kalian bahwa Almasih Alkadzab dapat menghidupkan kembali orang mati berarti setan yang terkutuk Almasih palsu adalah orang yang benar, demi Allah maha suci dan maha tinggi sesungguhnya dia pembohong, maha suci Dia atas apa yang kalian persekutukan. Bukankah tantangan dari Allah Tuhan semesta alam dalam muhkam Al-Qur'an yang agung diturunkan kepada kebatilan dan para sekutunya untuk menghidupkan kembali jiwa satu orang yang telah mati? Dan Allah berkata bahwa jika mereka melakukannya, mereka akan mengembalikan jiwa ke tubuh orang mati, maka mereka akan menjadi orang-orang yang benar dalam menyerukan kebatilan di sisi Allah, Apakah kalian tidak memikirkan?

Barangkali salah seorang ulama umat dan umatnya yang meninggalkan muhkam Al-Qur’an Agung ingin mengatakan: Wahai Nasir Muhammad Al-Yamani, dan di manakah tantangan dari Allah Tuhan semesta alam kepada kebatilan dan para penjaganya untuk mengembalikan ruh seseorang yang telah meninggal? Kami tidak berpikir bahwa tantangan ini diwahyukan dalam Al-Qur’an yang agung, bagaimana mungkin Allah menantang kebatilan dan para sekutunya untuk mengembalikan ruh ke dalam jasad yang mati kemudian mendukungnya dengan mukjizat menghidupkannya kembali kepada Almasih palsu (Dajjal)? Maka kami datangkan dengan bukti dari muhkam kitabullah mengenai tantangan terhadap kebatilan dan sekutunya dengan mengembalikan ruh walaupun satu saja orang mati.” Kemudian Imam Al-Mahdi menjawab para penanya, dan aku berkata: Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:


فَلَاۤ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ ‏
“Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 75)
وَاِ نَّهٗ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌ
“Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 76)
اِنَّهٗ لَـقُرْاٰ نٌ كَرِيْمٌ
"dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,"

(QS. Al-Waqi'ah Ayat 77)
فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍ
"dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz),"

(QS. Al-Waqi'ah Ayat 78)
لَّا يَمَسُّهٗۤ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَ
“tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 79)
تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ
“Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 80)
اَفَبِهٰذَا الْحَـدِيْثِ اَنْتُمْ مُّدْهِنُوْنَ
"Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur'an)?"

(QS. Al-Waqi'ah Ayat 81)
وَتَجْعَلُوْنَ رِزْقَكُمْ اَنَّكُمْ تُكَذِّبُوْنَ
"Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya)."

(QS. Al-Waqi'ah Ayat 82)
فَلَوْلَاۤ اِذَا بَلَغَتِ الْحُـلْقُوْمَ
“Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 83)
وَاَ نْتُمْ حِيْنَئِذٍ تَـنْظُرُوْنَ
"dan kamu ketika itu melihat,"

(QS. Al-Waqi'ah Ayat 84)
وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰـكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ
"dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,"

(QS. Al-Waqi'ah Ayat 85)
فَلَوْلَاۤ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَ
“maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 86)
تَرْجِعُوْنَهَاۤ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
"kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?"

(QS. Al-Waqi'ah Ayat 87)

Maka lihatlah tantangan dari Tuhan semesta alam terhadap kebatilan dan para sekutunya:


فَلَوْلَاۤ اِذَا بَلَغَتِ الْحُـلْقُوْمَ
“Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,”

(QS. Al-Waqi’ah 56: Ayat 83)
وَاَ نْتُمْ حِيْنَئِذٍ تَـنْظُرُوْنَ
“dan kamu ketika itu melihat,”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 84)
وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰـكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ
“dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 85)
فَلَوْلَاۤ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَ
“maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 86)
تَرْجِعُوْنَهَاۤ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
“kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 87)

Jadi lihatlah tantangan terhadap kebatilan dan sekutunya:


تَرْجِعُوْنَهَاۤ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
“kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?”


Maha benar Allah, tetapi para ulama Muslim dan umat mereka tidak mempercayai tantangan ini, jadi mereka percaya bahwa Almasih palsu Dajjal memotong seseorang menjadi dua, lalu dia melewati antara dua potongan tubuh itu, dan kemudian mengembalikan ruhnya kepadanya setelah kematiannya, dan keyakinan kalian didasarkan pada fitnah hadis palsu yang bertentangan dengan muhkam Al-Qur'an yang agung, dan kami mengutip dari riwayat fitnah terhadap Allah dan Rasul-Nya bahwa Almasih pendusta mengatakan:


[أرأيتم إن قتلت هذا ثم أحييته؛ أتشكون في الأمر؟ فيقولون: لا. فيقتله ثم يحييه].
Apa pendapat kalian jika aku ‎membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini?’ “Tidak” Jawab mereka. Dajjalpun membunuh orang ini kemudian menghidupkannya.


Kemudian Imam Al-Mahdi Nasir Muhammad Al-Yamani menegakkan hujjah kepada kalian dengan kebenaran, dan saya katakan: Bukankah riwayat hadits ini bertentangan dengan tantangan Allah dalam muhkam Al-Qur'an yang agung terhadap kebatilan dan para sekutunnya?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


فَلَوْلَاۤ اِذَا بَلَغَتِ الْحُـلْقُوْمَ
"Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,"

(QS. Al-Waqi'ah Ayat 83)

وَاَ نْتُمْ حِيْنَئِذٍ تَـنْظُرُوْنَ
“dan kamu ketika itu melihat,”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 84)
وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰـكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ
“dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 85)
فَلَوْلَاۤ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَ
“maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 86)
تَرْجِعُوْنَهَاۤ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
“kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?”

(QS. Al-Waqi’ah Ayat 87)
Maha benar Allah? Lihatlah hukum Allah atas diri-Nya sendiri:

تَرْجِعُوْنَهَاۤ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
“kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?”

Maha benar Allah, Tetapi jika Allah menbenarkan riwayat palsu, maka Dia mendukung Almasih palsu dengan mukjizat membangkitkan orang mati, di sini Allah telah menghukumi diri-Nya sendiri dalam muhkam kitab-Nya bahwa Almasih palsu Dajjal dan sekutu-sekutunya adalah orang-orang yang benar dan Allah beserta para auliya'Nya mereka adalah pembohong, semoga Allah mengutuk para pemfitnah dengan kutukan yang besar…Adapun orang-orang yang mengikuti fitnah kebatilan, mereka adalah kaum yang tidak mengerti (Jahil).

Wahai para ulama Muslim dan umat mereka, Aku bersaksi kepada Allah bahwa ada kebangkitan di dunia ini untuk orang-orang yang Allah kehendaki diantara orang-orang kafir, sehingga Allah akan mengembalikan mereka kepada kalian di bumi ini setelah kematian mereka, sementara kalian melihat fakta bahwa kebangkitan mereka dikaitkan dengan munculnya Almasih palsu (Dajjal), setan terkutuk, dari surga fitnah, Allah menangguhkan dia di dalamnya (surga fitnah) sampai hari kebangkitan pertama bagi siapa saja yang dikehendaki Allah untuk dibangkitkan diantara orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan dalam kehidupan dunia ini. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:


مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَا رَةً اُخْرٰى
“Darinya itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.”

(QS. Ta-Ha Ayat 55)

Mungkin yang terhormat dokter Ahmed Amr ingin mengatakan: “Wahai Nasser Muhammad, kami telah memberimu sebuah fatwa bahwa kembali ke bumi berarti mengembalikan mereka menjadi tanah.” Kemudian Imam Al-Mahdi Nasir Muhammad Al-Yamani menjawabnya dan aku berkata: Dengar, Dokter Ahmed Amr, jika Anda dapat menemukan hanya satu bukti dari muhkam Al-Qur’an yang agung bahwa Allah Ta’ala maksudkan dengan firman-Nya:

وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ
dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu”
bermakna; kembalinya ciptaan menjadi tanah; Jika itu maksud Anda, maka Nasser Muhammad Al-Yamani telah menjadi pembohong yang jahat, bukan Al-Mahdi yang Ditunggu-tunggu. Demi Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia, Anda dan semua ulama manusia dan jin, bahkan jika beberapa di antara kalian adalah pendukung dan penolong satu sama lain, tidak akan dapat menghasilkan satu bukti saja dari muhkam Al-Qur’an yang agung bahwa Anda menjelaskan tentang ayat ini yaitu pengulangan berarti hancurnya tubuh menjadi tanah. Tapi saya adalah Imam Mahdi yang berdebat dengan Anda dalam muhkam Kitab peringatan bagi ulil albab saya akan berdebat dengan Anda tentang semua ayat penciptaan kembali dalam kitab ini, dan kemudian kita akan melihat apakah itu yang dimaksud dengan penciptaan kembali, yaitu penguraiannya menjadi tanah, seperti yang Anda klaim, atau apakah yang dimaksudkan untuk penciptaan kembali lagi di bumi? Dan untuk berhukum kepada Allah Tuhan semesta alam, dan kami mengatakan: Wahai Tuhan semesta alam, Engkaulah sebaik-baik hakim, dan sebaik-baik keputusan adalah dari Allah bagi kaum yang beriman. Ya Allah berilah kami fatwa tentang apa yang dimaksud dengan penciptaan kembali, apakah yang Anda maksud adalah hancurnya tubuh menjadi tanah, ataukah Engkau bermaksud untuk mengembalikannya? Dan kemudian kita melihat penghakiman di antara kita dari Tuhan semesta alam, dan Allah SWT berfirman:

{ قُلِ اللّٰهُ يَـبْدَؤُا الْخَـلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ}
{Katakanlah, “Allah memulai (penciptaan) makhluk kemudian mengulanginya}.

(QS. Yunus Ayat 34)

Tapi, ya Allah Tuhan semesta alam, kami telah mengetahui pernyataan yang benar dari pernyataan-Mu yang sebenarnya
{يَبْدَأُ الْخَلْقَ} memulai penciptaan, Dia menciptakan manusia dari tanah liat, Tapi beri tahu kami apa yang Anda maksud ketika Anda mengatakan yang sebenarnya: {ثُمَّ يُعِيدُهُ}
Mengulanginya kembali,
Apakah maksud Anda mengembalikannya menjadi tanah? Dan Allah memberikan jawaban dari muhkam kitab-Nya, Allah Ta’ala berfirman:

{ كَمَا بَدَأْنَاۤ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗ ۗ وَعْدًا عَلَيْنَا ۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ}
{Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya."}

(QS. Al-Anbiya Ayat 104)

Jadi kebangkitan adalah kebangkitan makhluk dan tidak dimaksudkan untuk kembali menjadi tanah seperti yang Anda klaim, Doktor Ahmed, dan sehubungan dengan hancurnya tubuh menjadi tanah, tidak ada hujjah atau penolakan tentang hal itu, Orang-orang kafir berkata:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ كُوْنُوْا حِجَا رَةً اَوْ حَدِيْدًا
“Katakanlah (Muhammad), “Jadilah kamu batu atau besi,”

(QS. Al-Isra’ Ayat 50)
اَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِيْ صُدُوْرِكُمْ ۚ فَسَيَـقُوْلُوْنَ مَنْ يُّعِيْدُنَا ۗ قُلِ الَّذِيْ فَطَرَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ فَسَيُنْغِضُوْنَ اِلَيْكَ رُءُوْسَهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هُوَ ۗ قُلْ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنَ قَرِيْبًا
“atau menjadi makhluk yang besar (yang tidak mungkin hidup kembali) menurut pikiranmu.” Maka mereka akan bertanya, “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah, “Yang telah menciptakan kamu pertama kali.” Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu dan berkata, “Kapan (Kiamat) itu (akan terjadi)?” Katakanlah, “Barangkali waktunya sudah dekat,””

(QS. Al-Isra’ Ayat 51)

Kami menyimpulkan dari pernyataan yang benar apa yang dimaksud dengan penciptaan kembali sebagai penciptaan kembali mereka. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
{ كَمَا بَدَاَ كُمْ تَعُوْدُوْنَ }
Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.”

(QS. Al-A’raf Ayat 29)

{فَرِيْقًا هَدٰى وَ فَرِيْقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلٰلَةُ}
{“Sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi sepantasnya menjadi sesat”}.

(QS. Al-A’raf Ayat 30)
Pertanyaan yang muncul adalah: Apa maksud Allah dengan firman-Nya:
{ كَمَا بَدَاَ كُمْ تَعُوْدُوْنً }
Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.”?
Dan kemudian Anda akan menemukan jawabannya dalam muhkam kitab yang dimaksudkan untuk dikembalikan, yaitu kembali ke awal. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ جِئْتُمُوْنَا فُرَا دٰى كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّتَرَكْتُمْ مَّا خَوَّلْنٰكُمْ وَرَآءَ ظُهُوْرِكُمْ ۚ وَمَا نَرٰى مَعَكُمْ شُفَعَآءَكُمُ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ اَنَّهُمْ فِيْكُمْ شُرَكٰٓـؤُا ۗ لَقَدْ تَّقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَّا كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ
“Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafaat (pertolongan) besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (semua pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka (sebagai sekutu Allah).”

(QS. Al-An’am Ayat 94)

Mungkin salah satu penanya ingin mengatakan: Mengapa Allah tidak membangkitkan sekutu mereka bersama mereka? Orang-orang yang menyekutukan mereka dengan Tuhan semesta alam karena mereka tidak dibangkitkan pada kebangkitan pertama, dan kami menyimpulkan itu dari firman Allah SWT:


وَمَا نَرٰى مَعَكُمْ شُفَعَآءَكُمُ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ اَنَّهُمْ فِيْكُمْ شُرَكٰٓـؤُا
Kami tidak melihat pemberi syafaat (pertolongan) besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah).}

(QS. Al-An'am Ayat 94)

Apakah kebangkitan pertama ini hanya khusus bagi siapa saja yang dikehendaki Allah di antara orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Allah Tuhan mereka? Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ يَوْمَ نَحْشُرُ مِنْ كُلِّ اُمَّةٍ فَوْجًا مِّمَّنْ يُّكَذِّبُ بِاٰ يٰتِنَا فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan dari setiap umat, segolongan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok)."

(QS. An-Naml Ayat 83)

Waktu kebangkitan pertama bagi siapa saja yang dikehendaki Allah dari orang-orang kafir akan terjadi pada saat keluarnya ad-Dabbah, munculnya al-Masih palsu (Dajjal), pasukannya dari kaum Yajuj dan Majuj, dan kemunculan Imam Mahdi, dan itu adalah setelah melintasnya planet siksaan (saqar). Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ اِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآ بَّةً مِّنَ الْاَ رْضِ تُكَلِّمُهُمْ ۙ اَنَّ النَّا سَ كَا نُوْا بِاٰ يٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ
"Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."

(QS. An-Naml Ayat 82)
وَ يَوْمَ نَحْشُرُ مِنْ كُلِّ اُمَّةٍ فَوْجًا مِّمَّنْ يُّكَذِّبُ بِاٰ يٰتِنَا فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan dari setiap umat, segolongan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok)."

(QS. An-Naml Ayat 83)

Kebangkitan ini datang bersamaan dengan waktu al-Masih palsu Dajjal, Yajuj dan Majuj, keluarnya ad-Dabbah, dan kemunculan Imam Mahdi, tetapi kebanyakan orang tidak mengetahuinya, hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala:


وَ حَرٰمٌ عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَاۤ اَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَ
“Dan tidak mungkin bagi (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).”

(QS. Al-Anbiya Ayat 95)
حَتّٰۤى اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَ
"Hingga apabila (tembok) Ya'juj dan Ma'juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi."

(QS. Al-Anbiya Ayat 96)

Ini terjadi setelah runtuhnya dinding Zulkarnain karena eksodus Yajuj Majuj dan raja mereka, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


قَا لَ هٰذَا رَحْمَةٌ مِّنْ رَّبِّيْ ۚ فَاِ ذَا جَآءَ وَعْدُ رَبِّيْ جَعَلَهٗ دَكَّآءَ ۚ وَكَا نَ وَعْدُ رَبِّيْ حَقًّا
"Dia (Zulkarnain) berkata, "(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar.""

(QS. Al-Kahf Ayat 98)
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَّمُوْجُ فِيْ بَعْضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَجَمَعْنٰهُمْ جَمْعًا
"Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya,"

(QS. Al-Kahf Ayat 99)
وَّعَرَضْنَا جَهَـنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّـلْكٰفِرِيْنَ عَرْضَا
"dan Kami perlihatkan (Neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir,"

(QS. Al-Kahf Ayat 100)

Mungkin salah seorang pendahulu Ansar yang baik ingin berkata: “Wahai imamku, bagaimanakah bayan keterangan bagi firman Allah Ta’ala”:


وَّعَرَضْنَا جَهَـنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّـلْكٰفِرِيْنَ عَرْضَا
"dan Kami perlihatkan (Neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir,"

(QS. Al-Kahf Ayat 100)

Kemudian Imam al-Mahdi akan menjawab Anda dan berkata: Pada hari itulah dinding Zulkarnain dihancurkan karena planet api (neraka saqar) melintasi bumi umat manusia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَّعَرَضْنَا جَهَـنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّـلْكٰفِرِيْنَ عَرْضَا
"dan Kami perlihatkan (Neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir,"

(QS. Al-Kahf Ayat 100)

Bahkan penampakan (neraka) itu terjadi sebelum orang-orang kafir yang masih hidup memasukinya pada masa peralihannya, akan tetapi umat manusia kebanyakan tidak memahaminya.

Wahai para pencari kebenaran, Sesungguhnya Almasih palsu Dajjal ingin mengambil kesempatan dari kebangkitan sebagian orang-orang kafir untuk mengklaim sebagai Tuhan dan mengatakan bahwa ini adalah hari kebangkitan yang menyeluruh, dan dia mengatakan bahwa dia adalah Allah Tuhan semesta alam, dan dia mengatakan bahwa dia memiliki surga dan neraka, maka dia berkata: “Adapun Neraka, kami telah menunjukkan luasnya dan itu telah melintas di depan matamu, dan adapun surga, itu dari bawah tanah, lapisan bawah tanahmu, adapun orang-orang mati yang tidak tampak, yang tidak kamu lihat bersama orang-orang yang dibangkitkan, mereka jelas-jelas sesat, maka kami masukkan mereka semua ke dalam api Neraka Jahanam, adapun orang-orang yang dibangkitkan, mereka berada pada kebenaran yang jelas, maka aku telah memaafkan mereka, dan aku akan memasukkan mereka ke dalam surgaku di kedalaman bumi kalian ini.” Kemudian Imam Mahdi berkata: Wahai….Sudahkah kamu membuat kebenaran menjadi palsu dan kepalsuan menjadi benar, hai musuh Allah? Demi Allah, aku akan menghapus dan mengalahkan semua tipu dayamu, wahai iblis, dengan izin Allah Tuhan semesta alam, dan Aku berkuasa diatasmu, berjaya diatasmu dan kamu akan mengetahui bahwa kesudahannya adalah untuk orang-orang yang bertakwa, sholawat dan salam kepada Para Rasul dan Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam.

Mungkin salah satu penanya ingin mengatakan: Hei, hei, Nasir Muhammad, jadi pernyataan Anda menunjukkan bahwa orang-orang kafir memiliki dua kehidupan dan dua kematian dalam kehidupan dunia ini, jadi apakah Anda memiliki bukti yang jelas dan kuat dalam Kitab Allah bahwa orang-orang kafir memiliki dua kehidupan dan dua kematian dan dua kebangkitan?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِا للّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَا تًا فَاَ حْيَا کُمْ ۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan."

(QS. Al-Baqarah Ayat 28)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:


قَا لُوْا رَبَّنَاۤ اَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَاَ حْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَا عْتَرَفْنَا بِذُنُوْبِنَا فَهَلْ اِلٰى خُرُوْجٍ مِّنْ سَبِيْلٍ
“Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?””

(QS. Ghafir Ayat 11)
ذٰ لِكُمْ بِاَ نَّهٗۤ اِذَا دُعِيَ اللّٰهُ وَحْدَهٗ كَفَرْتُمْ ۚ وَاِ نْ يُّشْرَكْ بِهٖ تُؤْمِنُوْا ۗ فَا لْحُكْمُ لِلّٰهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيْرِ
"Yang demikian itu karena sesungguhnya kamu mengingkari apabila diseru untuk menyembah Allah saja. Dan jika Allah disekutukan, kamu percaya. Maka keputusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi, Maha Besar."

(QS. Ghafir Ayat 12)
هُوَ الَّذِيْ يُرِيْكُمْ اٰيٰتِهٖ وَيُنَزِّلُ لَـكُمْ مِّنَ السَّمَآءِ رِزْقًا ۗ وَمَا يَتَذَكَّرُ اِلَّا مَنْ يُّنِيْبُ
"Dialah yang memperlihatkan tanda-tanda (kekuasaan)-Nya kepadamu dan menurunkan rezeki dari langit untukmu. Dan tidak lain yang mendapat pelajaran hanyalah orang-orang yang kembali (kepada Allah)."

(QS. Ghafir Ayat 13)

Mungkin dia ingin mengajukan pertanyaan lain kepada kami dan berkata: “Wahai Nasser Muhammad al-Yamani, sesuai dengan pernyataanmu yang jelas bahwa para Auliya’ Allah yang saleh tidak dibangkitkan pada kebangkitan pertama, dan itulah sebabnya Allah SWT berfirman:


وَمَا نَرٰى مَعَكُمْ شُفَعَآءَكُمُ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ اَنَّهُمْ فِيْكُمْ شُرَكٰٓـؤُا
Kami tidak melihat pemberi syafaat (pertolongan) besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah).

(QS. Al-An'am Ayat 94)

Ini berarti bahwa orang yang sholeh hanya memiliki satu kematian dan hanya satu kebangkitan, dan bahwa mereka tidak berada di Neraka seperti yang didustakan oleh Al-Masih palsu, Jadi berikan kami jawaban dari muhkam Kitab Allah Tuhan semesta alam sehingga memberikan gambaran yang lengkap bagi kita dan pernyataan yang benar dari Al-Qur’an menjadi jelas bagi kita dalam Al-Qur’an tentang masalah kebangkitan pertama.” Kemudian Imam Al-Mahdi menjawabnya, saya berkata: Allah SWT berfirman:


لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا الْمَوْتَ اِلَّا الْمَوْتَةَ الْاُ وْلٰى ۚ وَوَقٰٮهُمْ عَذَا بَ الْجَحِيْمِ
"mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya, selain kematian pertama (di dunia). Allah melindungi mereka dari azab neraka,"

(QS. Ad-Dukhan Ayat 56)

Tetapi Dr. Ahmed Amr mengklaim bahwa manusia telah mati sebelum diciptakan tanpa ilmu dari Allah dia memutarbalikkan kalimat-kalimat Allah dari tempat yang dimaksudkan dan menuduhkannya kepada Imam Nasser Muhammad Al-Yamani bahwa dialah yang mengubah kata-kata dari tempatnya! Bukankah Allah adalah Hakim yang paling bijaksana, Dokter? Sudah jelas bagi mereka yang mengerti siapa di antara kita yang mengucapkan kata-kata yang benar dengan kebenaran dan petunjuk ke jalan yang lurus.

Sholawat dan salam kepada Para Rasul dan Segala Puji bagi Allah Tuhan sekalian alam

Saudara kalian
Imam Al-Mahdi Al-Muntadhar

Imam Nasser Muhammad al-Yamani

https://albushra-islamia.org/showthread.php?t=9061&langid=10


اقتباس المشاركة 65506 من موضوع الحوار المفصّل في أخبار البعث الأول بين المهدي المنتظر والدكتور أحمد عمرو..

- 5 -
[ لمتابعة رابط المشاركة الأصليّة للبيــان ]

https://albushra-islamia.org/showthread.php?p=65319

الإمام ناصر محمد اليماني
27 - ذو القعدة - 1433 هـ
13 - 10 - 2012 مـ
03:48 صباحاً
( بحسب التقويم الرسمي لأمّ القرى )
ــــــــــــــــــــــ


بيان الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني عن البعث الأوّل لمن يشاء الله من الكافرين، فلا يفتنكم المسيح الكذّاب، فاتقوا الله يا أولي الألباب..


بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على كافة أنبياء الله ورسله من أوّلهم إلى خاتمهم وآلهم الطيبين والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدّين لا نفرّق بين أحدٍ من رسله ونحن له مسلمون، أمّا بعد ..
ويا معشر علماء المسلمين وأمّتهم أجمعين والنّاس كافة، احذروا فتنة المسيح الكذّاب الذي عَلِمَ بالبعث الأوّل ويريد أن يستغله لفتنة الأحياء والأموات فيَخْرُج على النّاس فيقول: "أيها النّاس، إني المسيح عيسى ابن مريم، وإنّي أنا الله ربّ العالمين الذي بعث الأموات هؤلاء من قبورهم، ولديّ جنّة ولديّ نار، وقد عرضنا لكم جهنّم عرضاً فمرّت أمام أعينكم وألقينا فيها الذين كفروا بأنّ الله هو المسيح عيسى ابن مريم ولذلك لا ترونهم بين المبعوثين في الأرض". ويقول: "وأنا من أنزل القرآن ولكنّ تمّ تحريفه ولم يعُد كما أنزلناه". ومن ثم يجعل الحقّ فيه باطلاً والباطل حقّاً، ألا لعنة الله عليه. فاحذروا فتنته وهذا قبل أن يتنزل الله في ظُلَلٍ من الغمام ليخاطب المبعوثين الكافرين والنّاس أجمعين من وراء الحجاب.

يا أيها النّاس، حقيقٌ لا أقول على الله إلا الحقّ فاحذروا فتنة المسيح الكذّاب والتصديق بربوبيّته، وما كان هو المسيح عيسى ابن مريم الحقّ عليه الصلاة والسلام؛ بل وما كان للمسيح عيسى ابن مريم أن يقول ما ليس له بحقٍّ، بل منتحلاً لشخصيّة المسيح عيسى ابن مريم وما كان هو ولذلك يسمّى المسيح الكذّاب بالمسيح الكذّاب لكونه ليس المسيح عيسى ابن مريم الحقّ، ولذلك قدّر الله عودة المسيح عيسى ابن مريم شاهداً بالحقّ على النّصارى واليهود والمسلمين ويقول لكم: "إني عبد الله". فيخاطبكم وهو كهلٌ فيقول للناس كما قال لهم من قبل وهو في المهد صبياً فقال لهم: "إني عبد الله". وكذلك يكلّم النّاس وهو كهلٌ ويقول لهم: "إني عبد الله". تصديقاً لقول الله تعالى:
{وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ} صدق الله العظيم [آل عمران:46].

ويا أيها النّاس إن لم تعلموا علم اليقين أنّ البعث الأوّل هو للكافرين من دون الصالحين فسوف يفتنكم المسيح الكذّاب والأموات المبعوثون فتصدقوا بأنّه اللهُ ربّ العالمين.

يا أيها النّاس، حقيقٌ لا أقول على الله إلا الحقّ وآتيكم بالسلطان المبين من محكم القرآن العظيم، فاحذروا واعلموا علم اليقين بأنّه يوجد بعثٌ في الدنيا لمن يشاء الله من الكافرين، بمعنى إنّ الله يحشر في البعث الأوّل من كلّ أمّة فوجاً وهم فقط المكذّبين بآيات ربّهم وذلك في زمن بعث الدّابة ومرافقاً لخروج المسيح الكذّاب من جنّة الفتنة لفتنة الأحياء والأموات المبعوثين من الكافرين، فإن لم تتّبعوا الإمام المهديّ والمسيح عيسى ابن مريم الحقّ فسوف تصدقوا أنّ الله هو المسيح عيسى ابن مريم الكذّاب وما كان المسيح عيسى ابن مريم الحقّ صلى الله عليه وعلى أُمّه وأُسَلِّم تسليماً، بل الذي يدّعي الربوبيّة فيقول إنّه المسيح عيسى ابن مريم فإنّه كذّاب فهو ليس المسيح عيسى ابن مريم، ولذلك يوصف بالمسيح الكذّاب لكونه ليس المسيح عيسى ابن مريم الحقّ كون المسيح عيسى ابن مريم الحقّ لا يدّعي الربوبيّة، وما كان له أن يقول ما ليس له بحقّ بل سوف يبعثه الله كهلاً فيقول لكم ما قال للذين من قبلكم وهو في المهد صبياً: "إني عبد الله".

ويا معشر المسلمين، إن لم تتبعوا الإمام المهديّ المنقذ لكم من فتنة المسيح الكذّاب فسوف يقيم المسيح الكذّاب عليكم الحجّة فتتبعوا الشيطان إلا قليلاً من الأنصار السابقين الأخيار في عصر الحوار من قبل الظهور.


وربّما يودّ أحد السائلين أن يقول: "وكيف يقيم علينا الحجّة المسيحُ الكذّاب إذا لم نصدّق الإمام المهديّ ونتبعه؟". ومن ثم نردّ على السائلين بالحقّ ونقول: إنّكم إذا لم تصدّقوا بأنّه يوجد بعثٌ لمن يشاء الله من الكافرين فحتماً سوف يفتنكم إلا قليلاً من الأنصار الموقنين بالبيان الحقّ من ربّهم لكونكم لن تستطيعوا أن تكذّبوا المبعوثين كون الله بعثهم من قبورهم وأنتم تنظرون، فيخاطبونكم وتخاطبونهم، فلن تستطيعوا أن تقولوا إنّ ذلك سِحرٌ بل بعثٌ حقيقي بين يديكم.

وربّما يودّ كثيرٌ من علماء المسلمين الذين لا يعقلون أن يقولوا: "بل المسيح الكذّاب هو من بعثهم كونه يحيي الموتى فتنةً للنّاس أجمعين". ومن ثمّ يردّ عليهم الإمام المهدي وأقول: إن تلك العقيدة في قلوبكم منكرةٌ وزورٌ وباطلٌ كبيرٌ، فكيف يؤيّد الله المسيح الكذّاب بمعجزة إحياء الموتى والمسيح الكذّاب هو الباطل بذاته! فاعلموا أنّ عقيدتكم في أنّ الباطل يحيي الموتى بإذن الله مخالِفةٌ لما أنزل الله إليكم في محكم كتابه في قول الله تعالى:
{قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ} صدق الله العظيم [سبأ:49].

أفلا تعلمون بتحدي ربّ العالمين في محكم كتابه إلى الباطل وأوليائه فقال لهم لئن استطاعوا أن يُحْيُوا ميتاً واحداً فقد صدّقوا بدعوة الباطل من دون الله؟ فكيف يكذّب الله نفسَه بنفسِه -سبحانه- فيؤيّد الباطل بمعجزة إحياء الموتى! أفلا تعقلون؟ ألا والله لو صدّقتم في عقيدتكم بأنّ المسيح الكذّاب يحيي الموتى لأصبح الشيطان الرجيم المسيح الكذّاب هو الصادق والله سبحانه وتعالى هو الكاذب، سبحانه عمَّا تشركون! ألم يتنزل التحدي من ربّ العالمين في محكم القرآن العظيم إلى الباطل وأوليائه أن يعيدوا ويرجعوا روحَ ولو ميتٍ واحدٍ فقط؟ وقال الله إنّهم لئن فعلوا فأعادوا الروح إلى جسد الميت فقد أصبحوا هم الصادقون في دعوة الباطل من دون الله، أفلا تعقلون؟

ولربّما يودّ أحد علماء الأمّة وأمّتهم الذين هجروا تدّبر القرآن العظيم أن يقول: "يا ناصر محمد اليماني، وأين التحدي من ربّ العالمين إلى الباطل وأوليائه أنْ يُرجعوا روح ولو ميتٍ واحدٍ فقط؟ فلا نظنّ ذلك التحدي تنزّل في القرآن العظيم، فكيف يتحدى الله الباطل وأولياءه أنْ يُعيدوا روح ميتٍ إلى الجسد ومن ثم يؤيّدهم بمعجزة الإحياء المسيح الكذّاب؟ فأتنا بالبرهان من محكم الكتاب بتحدي الله للباطل وأوليائه بأن يعيدوا روح ولو ميتٍ واحدٍ فقط". ومن ثم يردّ الإمام المهدي على السائلين وأقول قال الله تعالى:
{فَلا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ (75) وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ (76) إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ (77) فِي كِتَابٍ مَّكْنُونٍ (78) لّا يَمَسُّهُ إِلاَّ الْمُطَهَّرُونَ (79) تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ (80) أَفَبِهَذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ (81) وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ (82) فَلَوْلا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ (83) وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ (84) وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَكِن لّا تُبْصِرُونَ (85) فَلَوْلا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ (86) تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (87)} صدق الله العظيم [الواقعة].

فانظروا التحدي من ربّ العالمين إلى الباطل وأوليائه:
{فَلَوْلا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ (83) وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ (84) وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَكِن لّا تُبْصِرُونَ (85) فَلَوْلا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ (86) تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (87)} صدق الله العظيم، فانظروا التحدي للباطل وأوليائه: {تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} صدق الله العظيم،
ولكنّ علماء المسلمين وأمّتهم كفروا بهذا التحدي فآمنوا أنّ المسيح الكذّاب يقطع رجلاً إلى نصفين فيمرّ بين الفلقتين ومن ثم يعيد إليه روحه من بعد موته، وتأسّست عقيدتكم على حديث الباطل المفترى المناقض لمحكم القرآن العظيم ونقتبس من الرواية المفتراة على الله ورسوله أنّ المسيح الكذّاب يقول: [أرأيتم إن قتلت هذا ثم أحييته؛ أتشكون في الأمر؟ فيقولون: لا. فيقتله ثم يحييه].

ومن ثم يقيم الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني عليكم الحجّة بالحقّ وأقول: أليست هذه الرواية مناقضة لتحدي الله في محكم القرآن العظيم إلى الباطل وأوليائه في قول الله تعالى:
{فَلَوْلا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ (83) وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ (84) وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَكِن لّا تُبْصِرُونَ (85) فَلَوْلا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ (86) تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (87)} صدق الله العظيم؟ فانظروا لحكم الله على نفسه: {تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} صدق الله العظيم، ولكن لو صدق الله رواية الباطل فأيّد المسيح الكذّاب بمعجزة إحياء الموتى، فهنا قد حكم الله على نفسه في محكم كتابه بأنَّ المسيح الكذّاب وأولياءه هم الصادقون والله وأولياؤه هم الكاذبون، ألا لعنة الله على المفترين لعناً كبيراً.. وأما الذين اتّبعوا افتراء الباطل فأولئك قومٌ لا يعقلون.

ويا معشر علماء المسلمين وأمّتهم، أشهد لله على أنّه يوجد بعثٌ في الدنيا لمن يشاء الله من الكافرين فسوف يعيدهم الله إليكم في هذه الأرض من بعد موتهم وأنتم تنظرون لكون بعثهم مقرون بخروج المسيح الكذّاب الشيطان الرجيم من جنّة الفتنة كون الله أنظره فيها إلى يوم البعث الأوّل لمن يشاء الله أن يبعثهم من الكافرين المكذّبين بالبعث في الحياة الدنيا. وقال الله تعالى:
{مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى} صدق الله العظيم [طه:55].

وربّما يودّ الدكتور صاحب حروف الجرّ أحمد عمرو أن يقول: "يا ناصر محمد، لقد أفتيناك إنّ العودة في الأرض أي يعيدهم تراباً". ومن ثم يردّ عليه الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني وأقول: إسمع يا دكتور أحمد عمرو، لئن استطعت أن تأتي ببرهانٍ واحدٍ فقط من محكم القرآن العظيم بأنّ الله يقصد بقوله تعالى
{وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ} أي بعودة الخلق إلى تراب؛ فإن فعلت فقد أصبح ناصر محمد اليماني كذّاباً أشِراً وليس المهديّ المنتظَر، ألا والله الذي لا إله غيره لا تستطيع أنت وكافة علماء الإنس والجنّ ولو كان بعضكم لبعض ظهيراً ونصيراً أن تأتوا ببرهانٍ واحدٍ فقط من محكم القرآن العظيم لبيانكم لهذه الآية بأنّ الإعادة يقصد بها تحلل الجسد إلى تراب. ولكنّي الإمام المهدي الذي يحاجّكم بمحكم الكتاب ذكرى لأولي الألباب سوف أحاجّكم بكافة آيات الإعادة للخلق في الكتاب ومن ثم ننظر فهل يقصد بإعادة الخلق أي تحلّله إلى تراب كما تزعمون، أم يقصد به إعادة الخلق من جديدٍ في الأرض؟ وإلى الاحتكام إلى ربّ العالمين ونقول: يا ربّ العالمين إنّك أنت خير الفاصلين ومن أحسن من الله حكماً لقوم يؤمنون، اللهم أفتِنا عن المقصود بإعادة الخلق، فهل تقصد تحلّل الجسد إلى ترابٍ أم تقصد إعادته من جديدٍ؟ ومن ثم ننظر الحكم بيننا من ربّ العالمين وقال الله تعالى: {قُلِ اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ} صدق الله العظيم [يونس:34].

ولكن يا إله العالمين لقد علمنا بالبيان الحقّ لقولك الحقّ
{يَبْدَأُ الْخَلْقَ} وهو خلق الإنسان من طين، ولكن أفتنا في المقصود بقولك الحقّ: {ثُمَّ يُعِيدُهُ} فهل تقصد إنّك تعيده إلى تراب؟ وإلى الجواب من الربّ في محكم الكتاب قال الله تعالى: {كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِين} صدق الله العظيم [الأنبياء:104].

إذاَ الإعادة هو بعث الخلق من جديد ولا يقصد عودته إلى تراب كما تزعم يا دكتور أحمد، وبالنسبة لتحلل الجسد إلى ترابٍ فلا جدال فيه ولا إنّكار. وقال الكفار:
{وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُ‌فَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا ﴿٤٩﴾} صدق الله العظيم [الاسراء].

وقال الله تعالى:
{قُلْ كُونُوا حِجَارَ‌ةً أَوْ حَدِيدًا ﴿٥٠﴾ أَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ‌ فِي صُدُورِ‌كُمْ فَسَيَقُولُونَ مَن يُعِيدُنَا قُلِ الَّذِي فَطَرَ‌كُمْ أَوَّلَ مَرَّ‌ةٍ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُ‌ءُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هُوَ قُلْ عَسَىٰ أَن يَكُونَ قَرِ‌يبًا ﴿٥١﴾} صدق الله العظيم [الإسراء].

ونستنبط من ذلك البيان الحقّ للمقصود من الإعادة على أنّه إعادة خلقهم من جديد. تصديقاً لقول الله تعالى:
{كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ ﴿٢٩﴾ فَرِ‌يقًا هَدَىٰ وَفَرِ‌يقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلَالَةُ} صدق الله العظيم [الأعراف:29-30].

والسؤال الذي يطرح نفسه: فما يقصد الله بقوله تعالى:
{{{ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ }}}؟ ومن ثم تجدون الجواب في محكم الكتاب أنّه يقصد بالإعادة أي الإعادة إلى البداية. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَىٰ كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ} صدق الله العظيم [الأنعام:94].

وربّما يودّ أحد السائلين أن يقول: ولماذا لم يبعث الله شركاءهم معهم؛ أولئك الذين أشركوهم بربّ العالمين كونهم كانوا غائبين في البعث الأوّل ونستنبط ذلك من قول الله تعالى:
{وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ} صدق الله العظيم، فهل هذا البعث الأوّل فقط يختصّ بمن يشاء الله من الكافرين المكذّبين بآيات ربّهم. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَيَوْمَ نَحْشُرُ مِنْ كُلِّ أمّة فَوْجًا مِمَّنْ يُكَذِّبُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ يُوزَعُونَ ﴿83﴾} صدق الله العظيم [النمل].

وميقات ذلك البعث الأوّل لمن يشاء الله من الكافرين يحدث في زمن إخراج الدابة وخروج المسيح الكذّاب وجيوشه من يأجوج ومأجوج وبعث الإمام المهديّ وذلك بعد مرور كوكب العذاب. تصديقاً لقول الله تعالى:
{وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِّنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ (82) وَيَوْمَ نَحْشُرُ مِن كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجاً مِّمَّن يُكَذِّبُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ يُوزَعُونَ (83)} صدق الله العظيم [النمل].

ولكنّ هذا البعث يأتي مرافقاً للزمن الذي يخرج فيه المسيح الكذّاب ويأجوج ومأجوج وإخراج الدابة وبعث الإمام المهديّ ولكنّ أكثر النّاس لا يعلمون وذلك تصديقاً لقول الله تعالى:
{وَحَرَ‌امٌ عَلَىٰ قَرْ‌يَةٍ أَهْلَكْنَاهَا أَنَّهُمْ لَا يَرْ‌جِعُونَ ﴿٩٥﴾ حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ ﴿٩٦﴾} صدق الله العظيم
[الأنبياء].

ويحدث ذلك بعد تهدّم سدّ ذي القرنين لخروج يأجوج ومأجوج وملكهم. تصديقاً لقول الله تعالى:
{قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقّاً (98) وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعاً (99) وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضاً (100)} صدق الله العظيم [الكهف].

وربّما يودّ أحد أحبتي الأنصار السابقين الأخيار أن يقول: "يا إمامي ما هو البيان لقول الله تعالى: {وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضاً (100)} صدق الله العظيم؟". ومن ثم يردّ عليكم الإمام المهدي وأقول: ذلك يوم تهدّم سدّ ذي القرنين بسبب مرور كوكب النّار بجانب أرض البشر فيراها الكفار جميعاً تعرض بجانب أرض البشر. ولذلك قال الله تعالى: {وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضاً} صدق الله العظيم، وإنما العرض يحدث قبل أن يدخلها الكفار الأحياء في عصر مرورها، ولكن أكثر النّاس لا يعلمون.

ويا معشر الباحثين عن الحقّ، إنّما يريد المسيح الكذّاب أن يستغل البعث الجزئي للكافرين فيدّعي الربوبيّة ويقول إنّ ذلك يوم البعث الشامل، ويقول إنّه الله ربّ العالمين، ويقول إنّ لديه جنّة ونار فيقول: "أما النّار فقد عرضناها عرضاً فمرّت أمام أعينكم وأما الجنّة فهي من تحت الثرى باطن أرضكم، وأما الأموات الغائبين الذين لم ترونهم مع المبعوثين فأولئك كانوا على ضلالٍ مبين فألقينا بهم جميعاً في نار جهنّم، وأما هؤلاء المبعوثون فإنّهم على الحقّ المبين فقد غفرت لهم وسوف أدخلهم جنتي باطن أرضكم"، ومن ثم يقول الإمام المهديّ: أجعلت الحقّ باطلاً والباطل حقاً يا عدو الله؟ وهيهات هيهات تالله لأبطلنّ وأفشلنّ مكركم أجمعين يا معشر الشياطين بإذن الله ربّ العالمين، وإنا فوقكم قاهرون وعليكم منتصرون وسوف تعلمون أنّ العاقبة للمتقين، وسلامٌ على المرسلين والحمد لله ربّ العالمين..

ولربّما يودّ أحد السائلين أن يقول: "مهلاً مهلاً يا ناصر محمد، فبيانك هذا يدل على أنّ للكفار حياتين وموتتين في هذه الحياة الدنيا فهل لديك برهانٌ مبينٌ محكمٌ في كتاب الله أنَّ للكفار حياتين وموتتين وبعثين؟". ومن ثم يردّ عليهم الإمام المهدي وأقول قال الله تعالى:
{كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ} صدق الله العظيم [البقرة:28].

قالوا:
{قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ (11) ذَلِكُم بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِن يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ (12) هُوَ الَّذِي يُرِيكُمْ آيَاتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُم مِّنَ السَّمَاءِ رِزْقاً وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَن يُنِيبُ (13)} صدق الله العظيم [غافر].


وربّما يودّ أن يلقي إلينا سائلٌ آخر سؤالاً فيقول: "يا ناصر محمد اليماني، إنّه حسب بيانك هذا المبيّن أنّ أولياء الله الصالحين غائبون في البعث الأوّل ولذلك قال الله تعالى: {وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ} صدق الله العظيم [الأنعام:94]، فهذا يعني بأنّ ليس للصالحين إلا موتةً واحدةً وبعثاً واحداً فقط وأنّهم ليسوا في النّار كما كذّب المسيح الكذّاب، فآتنا بالجواب من محكم الكتاب من الله ربّ العالمين كي تكتمل الصورة لدينا ويتبيّن لنا البيان الحقّ للقرآن بالقرآن في مسألة البعث الأوّل". ومن ثم يردّ على السائلين الإمام المهدي ناصر محمد اليماني وأقول: قال الله تعالى: {لَا يَذُوقُونَ فِيهَا الْمَوْتَ إِلَّا الْمَوْتَةَ الْأُولَىٰ وَوَقَاهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ ﴿56﴾} صدق الله العظيم [الدخان].

ولكن الدكتور أحمد عمرو يزعم أنّ النّاس كانوا أمواتاً من قبل خلقهم بغير علم من الله ويحرّف كلام الله عن مواضعه المقصودة ويلقي بالتهمة على الإمام ناصر محمد اليماني أنّه من يُغيّر الكلم عن مواضعه! أليس الله بأحكم الحاكمين يا دكتور؟ وقد تبيَّن لأولي الألباب أيُّنا ينطق بالقول الصواب بالحقّ ويهدي إلى صراطٍ مستقيمٍ.

وسلامٌ على المرسلين، والحمد لله ربّ العالمين..
أخوكم؛ الإمام المهدي ناصر محمد اليماني.
ـــــــــــــــــــــــ

اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..