الموضوع: Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami..

النتائج 1 إلى 1 من 1
  1. افتراضي Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami..


    اقتباس المشاركة 312434 من موضوع Balasan Imam Untuk Yang Nama Panggilannya Penuntut Ilmu


    - 10 -

    Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
    02 - 10 - 1429 هـ
    03 - 10 - 2008 مـ
    11:16 مســاءً
    ________


    Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?"

    Balasan Al Imam Al Mahdi Kepada Sultan Mut'ib (forumer)..
    Sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah dengan bayan keterangan bagi Al Quran kecuali kebenaran dari Al Quran itu sendiri..


    Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim, sholawat dan salam ke atas Penutup para nabi dan rasul beserta keluarganya yang baik, juga ke atas para pengikut kebenaran hingga Hari Pembalasan
    selanjutnya..

    Wahai orang yang bertanya, tidakkah engkau bertanya pada dirimu sendiri, mengapa kelak Ad Dajjal akan datang mengaku tuhan, dan mengatakan padanya ada syurga dan neraka
    ?
    Demikian ini kerana Ad Dajjal akan mengambil kesempatan pada Hari Kebangkitan Pertama, hari kebangkitan kembali bagi sesiapa yang dikehendaki oleh Allah dari kalangan orang-orang kafir, yang seringkali kami tegaskan semata-mata dari Al Quran, bahawasanya ada dua kebangkitan, keduanya adalah:

    Kebangkitan Pertama untuk kembalinya orang-orang yang telah Allah binasakan dan mereka adalah orang-orang kafir, ianya terjadi pada Yaum Al Aazifah (hari yang dekat), ianya adalah hari yang telah ditakdirkan dalam Kitabullah, pada hari itu bermulanya perjalanan ke bumi yang dihamparkan, pembenaran terhadap janji Allah dengan kekhalifahan di bumi itu hingga waktu yang dikehendaki oleh Allah

    Setelah yang demikian itu dalam tempoh tertentu datang Kebangkitan Sepenuhnya, ianya adalah Yaum Ath Talaaq (hari pertemuan), untuk semua orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian


    Allah Ta'ala berfirman:
    Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya). (14) (Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (Yaum At Talaaq). (15) (Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (16) Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.(17) Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (Yaum Al Aazifah) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya. (18)
    Maha Benar Allah
    [Ghaafir]


    Adapun kebangkitan sepenuhnya untuk seluruh manusia, maka ianya adalah kebangkitan yang terjadi menyeluruh di hari manusia berdiri menghadap Tuhan Semesta Alam, setelah Allah membinasakan segala sesuatu dan yang kekal hanya Wajah Tuhanmu Yang Empunya keagungan dan kemuliaan, inilah kebangkitan sepenuhnya yang terjadi pada Yaum At Talaaq, hari pertemuan bagi semua manusia dari kalangan orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian

    Pembenaran terhadap bahagian dari ayat-ayat di atas pada firman Allah Ta'ala:
    (Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (Yaum At Talaaq). (15) (Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (16) Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.(17)
    Maha Benar Allah

    Namun disitu ada kebangkitan yang terjadi sebahagian, bagi sesiapa yang dikehendaki oleh Allah dari kalangan mereka yang telah dibinasakan oleh Allah sedang mereka itu kafir, dan ianya terjadi pada Yaum Al Aazifah (hari yang dekat) hari kebangkitan pertama, yang dimaksudkan pada firman Allah Ta'ala:
    Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (Yaum Al Aazifah) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya. (18)
    Maha Benar Allah

    Pada kebangkitan pertama ini Allah bangkitkan orang-orang kafir supaya Allah bimbing mereka dengan Al Mahdi Al Muntadhar ke jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, lalu Allah jadikan manusia sebagai umat yang satu setelah mereka mendapatkan bahagian mereka yang pertama dari azab seksaan di neraka Jahannam, dan Allah berkehendak untuk melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka, sekiranya kalian kembali durhaka nescaya Kami kembali mengazab kalian, lantas Allah memasukkan mereka sekali lagi ke dalam neraka Jahannam

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman. (8) Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, (9)
    Maha Benar Allah
    [Al Israa]


    Orang-orang yang binasa dari kalangan Yahudi, dari kalangan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah sedang mereka mengetahuinya, bagi mereka ada dua kebangkitan, dua kehidupan dan dua kematian

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka, (74) kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami. (75)
    Maha Benar Allah
    [Al Israa]


    Allah maksudkan bahawa sekiranya Nabi-Nya mengikuti Yahudi dan mengadakan kedustaan terhadap Allah sebagaimana yang mereka lakukan, tentu Allah akan merasakan kepada Nabi-Nya sepertimana yang Allah rasakan kepada Yahudi, azab seksaan berlipat ganda di dunia dan berlipat ganda setelah kematian, demikian ini kerana para pendosa itu punyai dua kehidupan dan dua kematian. Namun malangnya ada kalangan mereka yang kelak akan kembali mengingkari kebenaran sebagaimana yang telah mereka lakukan sebelum ini di kehidupan dunia

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). (27) Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.(28)
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam]


    Sebenarnya kelak mereka akan kembali melakukan perkara yang dilarang setelah mereka dibangkitkan kembali dan sesungguhnya mereka adalah pendusta belaka, sedangkan petunjuk adalah petunjuk Allah, adakah mereka tahu sekiranya mereka kembali, mereka tidak akan kembali melakukan perkara yang dilarang, sesungguhnya petunjuk adalah petunjuk Allah, yang memalingkan hati mereka sebagaimana yang Dia kehendaki, akan tetapi mereka itu tidak mengetahui
    !
    Oleh kerana ketidaktahuan mereka terhadap Tuhan mereka, tidak mengenal-Nya bahawa Dia membatasi antara seseorang dan hatinya, maka kerana itulah kelak mereka akan kembali melakukan perkara yang dilarang, sungguh mereka itu benar-benar pendusta, Allah tidak maksudkan bahawa mereka telah berniat untuk berbuat dusta setelah mereka dihadapkan ke neraka Jahannam

    Sesungguhnya yang dimaksudkan Allah dengan firman-Nya:

    Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka
    , yakni: mereka berdusta dengan ucapan mereka: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", adakah mereka tahu kelak mereka akan menjadi orang-orang yang beriman, sedangkan Allah membatasi antara seseorang dengan hatinya dan petunjuk adalah petunjuk Allah
    ?
    Namun mereka tidak mengetahui bahawa Allah membatasi antara seseorang dengan hatinya dan Allah memalingkan hati sebagaimana yang Dia kehendaki

    Oleh kerana ketidaktahuan mereka terhadap qudrah kekuasaan Allah ini, maka tentu sahaja, pastilah Allah menjelaskan yang demikian kepada mereka dengan mengembalikan mereka di hari kebangkitan kembali, dan setelah itu mereka kembali durhaka dan tidak membenarkan janji mereka dengan Allah, pada ucapan mereka:
    "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman"


    Pada Hari Pertemuan Yaum Al Talaaq, di hari kebangkitan sepenuhnya setelah mereka menjalani dua kehidupan, dua kematian dan dua kebangkitan, Allah berfirman kepada mereka: Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (28)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Kalian temukan jawaban mereka pada ayat yang lain, Allah Ta'ala berfirman:
    Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" (11)
    Maha Benar Allah
    [Ghaafir]


    Maka dari itu wahai kaumku, sesungguhnya orang-orang kafir yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, bagi mereka itu ada dua kehidupan, dua kematian dan dua kebangkitan

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka, (74) kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami. (75)
    Maha Benar Allah
    [Al Israa]


    Akan tetapi nendaku Muhammad Rasulullah diteguhkan oleh Allah dan nendaku tidak mengada-adakan terhadap Allah dengan perkara yang tidak benar, hanya sahaja seandainya nendaku mengikuti mereka (Yahudi) dan mengada-adakan terhadap Allah seperti mereka, nescaya Allah adakan baginya seperti mereka juga, ada dua kebangkitan, dua kehidupan dan dua kematian

    Demikian itu kerana mereka diazab dalam neraka setelah kematian yang pertama, kemudian Allah mengeluarkan mereka untuk menjalani kehidupan mereka yang kedua, kemudian mereka kembali melakukan perkara yang dilarang, lalu Allah memasukkan mereka ke dalam neraka sekali lagi, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui kebangkitan pertama dalam kehidupan dunia ini, kebangkitan yang kelak akan dimanfaatkan oleh Al Masih Ad Dajjal, sebenarnya dia adalah Iblis yang memohon dari Allah untuk menundanya hingga hari kebangkitan, yaitu hari kebangkitan pertama, dan Allah berfirman sesungguhnya engkau termasuk kalangan yang diberi tangguh, Iblis mahu memanfaatkan kebangkitan pertama dengan mengatakan dia adalah 'Al Masih 'Isa Putra Maryam', lalu mengatakan dia adalah 'Allah Tuhan Semesta Alam'.

    Sesungguhnya dia sangat pendusta dan bukan Al Masih 'Isa Putra Maryam -'alayhis sholaatu wassalaamu-, tidaklah dia mengatakan yang demikian; namun yang mengatakannya adalah Al Masih Al Kadzdzaab, bukan Al Masih 'Isa Putra Maryam, kerana itu Ad Dajjal dinamakan Al Masih Al Kadzdzaab, maka mana yang bertentangan wahai orang yang mengatakan bahawa bayan keterangan Al Mahdi Al Muntadhar bertentangan
    ?
    Bahkan engkau tidak memahami pemberitaan ini dengan baik, semoga Allah menunjukimu kepada kebenaran, melapangkan dadamu menerima kebenaran dan menerangi hatimu dengan kebenaran, sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Pengasih


    Aku membenarkan akidah kepercayaan Syi'ah Itsna 'Asyr mengenai adanya Ar Raj'ah (dibangkitkan kembali), namun aku menyalahi mereka mengenai bangkitnya Abu Bakar dan Umar seperti sangkaan mereka tanpa alasan yang benar
    !

    Barangkali orang-orang yang tidak mengetahui menyangka aku dari kalangan Syi'ah Itsna 'Asyr selagimana aku benarkan adanya Ar Raj'ah dan kebangkitan pertama,
    aku bukan kalangan Syi'ah sama sekali, hanya sahaja aku membenarkan akidah kepercayaan yang hak pada mereka dan aku menyalahi mereka pada perkara batil yang diada-adakan terhadap Rasulullah dan para imam duabelas sebelumku, aku tantang Syi'ah dengan kebenaran semata-mata dari Al Quran


    Demikian juga Allah tidak menjadikan aku termasuk kalangan Ahlus Sunnah sama sekali, yaitu kalangan mereka yang membenarkan hadits-hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, kerana ianya palsu sedang mereka tidak mengetahui ianya adalah hadits-hadits rekaan
    !
    Hanya sahaja aku membenarkan akidah kepercayaan yang hak pada Ahlus Sunnah, dan aku menentang akidah kepercayaan batil yang direkayasa dengan sisipan yang dimasukkan dalam hadits Nabi, aku tantang Ahlus Sunnah semata-mata dari Al Quran.


    Meskipun pada Ahlus Sunnah ada hadits-hadits yang direkayasa, lebih banyak dari yang ada pada Syi'ah Itsna 'Asyr, akan tetapi aku perhatikan Ahlus Sunnah lebih dekat pada kebenaran dari Syi'ah, adakah kalian tahu mengapa? Demikian kerana kebanyakan dari kalangan Syi'ah menyeru dan berdoa kepada Ahlul Bayt Muhammad Rasulullah selain Allah, dan itu adalah perbuatan syirik menyekutukan Allah

    Sungguhpun Syi'ah termasuk mazhab Islam yang paling banyak mengetahui tentang urusan Al Mahdi Al Muntadhar, akan tetapi kebanyakan mereka telah disesatkan oleh Sirdab Samara (tempat persembunyian Al Mahdi menurut Syi'ah)
    !
    Betapa sering aku ulangi dan katakan: Wahai sekalian Syi'ah Itsna 'Asyr, sesungguhnya telah tampak bulan purnama (telah jelas kebenaran), aku bersumpah demi Allah yang Maha Agung, sesungguhnya kalian tidak akan dapat menyaksikan bulan purnama selagi kalian tidak keluar dari Sirdab Samara yang gelap, aku tidak fikir orang yang berada dalam sirdab akan dapat menyaksikan bulan purnama meskipun ianya mengambang di tengah langit
    !


    Begitu juga aku tidak berhubungan dan tidak bergabung dengan mana-mana mazhab Islam, aku tolak adanya perpecahan umat Islam dalam agama mereka menjadi kelompok dan golongan dan setiap mereka berbangga dengan apa yang ada pada mereka, aku tidak termasuk kalangan mereka sama sekali, begitu juga Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihi wasallam-, Nabi juga tidak termasuk kalangan mereka, Nabi tidak terkait sedikitpun dalam perbuatan mereka, tidak ada sedikitpun tanggung jawab Nabi kepada mereka

    Bagaimana mereka ini dapat berpegang teguh pada hadits dusta:
    Perbezaan dan perselisihan umatku adalah rahmat, padahal hadits ini bertentangan dengan seluruh ayat Al Quran yang muhkamat mengenai perkara itu
    ?
    Allah Ta'ala berfirman:
    Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam 159]


    Ataukah Allah tidak melarang kalian dari perpecahan wahai sekalian ulama umat? Demikian juga Allah telah melarang kalian dari menjadi seperti Ahlul Kitab wahai sekalian ulama umat Islam beserta pengikut mereka, agar kalian tidak memecah-belah agama kalian menjadi beberapa golongan, kalian temukan perintah Allah yang dikeluarkan untuk kalian dalam muhkam Kitabullah pada firman-Nya:

    Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (30) dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, (31) yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (32)
    Maha Benar Allah
    [Ar Ruum]


    Begitu juga perintah Allah yang dinyatakan pada firman-Nya:
    Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (13)
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuuraa]


    Demikian juga pada firman-Nya:
    Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (159)
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam]


    Juga perintah yang dinyatakan Allah dalam muhkam Kitab-Nya pada firman-Nya:
    Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (103)
    Maha Benar Allah
    [Ali 'Imran]


    Juga perintah Allah yang dinyatakan dalam muhkam Kitab-Nya pada firman Allah Ta'ala:
    dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian
    Maha Benar Allah
    [Al Anfaal 46]


    Akan tetapi kalian wahai sekalian ulama umat beserta para pengikut mereka, kalian telah menyalahi seluruh perintah Tuhan kalian dalam ayat-ayat muhkamat ini, kalian berbantah-bantahan menyebabkan kalian gentar dan kekuatan kalian lenyap, seperti hal kalian sekarang ini, kalian jadi orang-orang yang lemah dan tertindas

    Kehormatan dan kekuatan kalian telah beralih pada musuh-musuh kalian kerana kalian menyalahi perintah Tuhan kalian, sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian, yakni jika kalian menyalahi perintah-Nya, maka kalian jadi gentar dan hilang kekuatan kalian seperti keadaan kalian kini, dan kalian tidak dapat menafikan bahawa kalian telah berbantah-bantahan dan berpecah-belah menyebabkan kalian gagal, jadi gentar dan kekuatan kalian lenyap.


    Allah mengutusku sebagai sebuah kurniaan dari sisi-Nya dan sebagai rahmat untuk kalian, supaya aku menyelamatkan kalian dari fitnah Ad Dajjal dan supaya aku memberikan keputusan hukum di antara kalian pada seluruh perkara yang kalian perselisihkan, untuk menyatukan persatuan kalian dan menyatukan barisan kalian, supaya dengan hamba-Nya Allah menyempurnakan cahaya-Nya ke seluruh dunia agar kalimah Allah itulah yang tinggi, dan Allah memuliakan kalian dengan hamba-Nya, sedang keagungan dan kemuliaan seluruhnya adalah milik Allah

    Maka Allah meneguhkanku dengan deklarasi pemilihan bagi kekhalifahan dan kepimpinan untuk kalian, Dia meneguhkanku dengan pernyataan bayan keterangan dan menambahkan untukku penguasaan dan keluasan dalam ilmu pengetahuan melebihi kalian, agar aku berikan keputusan hukum di antara kalian dalam setiap perkara yang kalian perselisihkan, agar aku bimbing kalian ke jalan yang lurus, dengan berpegang teguh pada kitab Allah serta sunnah Rasul-Nya dan mengingkari semua sunnah yang bertentangan dengan ayat-ayat Al Quran yang muhkamat, yang telah Allah jadikannya sebagai asas akidah kepercayaan agama Islam yang hanif, millah (agama) Ibrahim, rasul-rasul sebelumnya dan sesudahnya, agama seluruh para nabi dan rasul.


    Adapun penyebab aku menolak perkara dalam sunnah yang bertentangan dengan Al Quran adalah kerana aku tahu ianya sunnah yang disisipkan (diada-adakan) oleh syaitan yang direjam, supaya syaitan dan penolong-penolongnya dari syaitan manusia dapat mengembalikan kalian dan menipu kalian, mereka mengembalikan kalian setelah beriman menjadi kafir terhadap ayat-ayat muhkamat dalam Al Quran, yang telah Allah jadikannya sebagai Ummul Kitab, lalu para sahabat Rasulullah yang berpura-pura taat kepada Nabi, mereka telah menghalangi kalian dari mengikuti Al Quran, sebagaimana yang telah Allah nyatakan pada kalian mengenai demikian

    Bahawasanya ada sekelompok dari Yahudi yang datang menyatakan keislaman mereka, agar mereka menjadi termasuk kalangan para sahabat Rasulullah secara luaran, kemudian mereka menjadi para periwayat hadits untuk menghalangi manusia dari jalan Allah melalui jalan sunnah Muhammad, dengan meriwayatkan hadits-hadits yang tidak diucapkan oleh Nabi -'alayhis sholaatu wassalaamu-; bahkan bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah Nabi yang benar secara keseluruhan maupun perincian, malahan ada banyak pertentangan

    Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kalian mengenai makar tipudaya Yahudi ini dalam Al Quran pada firman-Nya:

    Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (1) Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (2)
    Maha Benar Allah
    [Al Munaafiquun]


    Justeru itu Allah telah menjelaskan kepada kalian cara mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, yaitu bukan dengan pedang namun dengan hadits-hadits yang tidak diucapkan oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, Allah telah menjelaskan makar tipudaya mereka dalam Al Quran kepada kalian, dalam muhkam Kitabullah pada firman-Nya:

    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Kalian temukan firman Allah yang ditujukan khusus kepada para ulama umat:
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Ayat ini datang untuk menegaskan perkara yang dinyatakan pada firman Allah Ta'ala:

    Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku bertawakkal dan kepada-Nya-lah aku kembali. (10)
    Maha Benar Allah [Asy Syuura]; bermakna semua perkara dalam sunnah yang kalian perselisihkannya, hendaklah kalian kembalikan perkara itu pada hukum keputusan Allah dalam Al Quran, yang dikeluarkan oleh Ulul Amri di antara kalian dari Al Quran

    Kemudian, bilamana kalian temukan adanya pertentangan antara firman Allah dalam Al Quran dan hadits Muhammad Rasulullah, maka dari situ kalian ketahui bahawa hadits itu datang dari selain Allah dan tidak pula dari Rasul-Nya, demikian ini kerana Sunnah Nabi juga datangnya dari sisi Allah sebagaimana Al Quran dari sisi-Nya, Maha Suci Dia, dan hadits ini juga telah Allah jadikan sebagai bukti bagi ucapan yang benar dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-:

    Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya aku telah diberikan Al Quran dan yang semisal Al Quran itu bersamanya

    Benar sabda Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-; Bahkan Sunnah Muhammad itu datang sebagai bayan keterangan, untuk menambahkan penjelasan Al Quran bagi umat Islam; ketahuilah oleh kalian bahawasanya bayan penjelasan itu adalah dari sisi Allah, Maha Suci Dia lagi Maha Luhur.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala yang hak pada muhkam Kitab-Nya:
    Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (18) Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (19)
    Maha Benar Allah
    [Al Qiyaamah]


    Aku Al Mahdi Al Muntadhar khalifah Allah untuk manusia, imam yang kedua belas dari Ahlul Bayt yang suci dan bersih dari kotoran syirik; aku berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, dan aku mengingkari sunnah-sunnah bikinan Yahudi yang disisipkan pada Sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-.

    Aku tidak datang kepada kalian untuk mempertahankan Al Quran kerana ianya terjaga lagi terpelihara dari perubahan hingga Hari Pembalasan; namun aku datang kepada kalian untuk mempertahankan Sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, lalu aku jelaskan kepada kalian sunnah bikinan Yahudi yang disisipkan para Sunnah Nabi, dan aku langsung menyangkalnya dengan firman Allah dari Al Quran

    Demikian itu kerana Allah telah meneguhkanku dengan bayan keterangan bagi Al Quran, agar aku langsung menyandarkan hadits yang benar pada Al Quran, hanya sahaja aku tidak mengutuk dan mencela orang-orang yang dikatakan mengenai mereka, bahawa mereka termasuk kalangan para sahabat Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, adakah kalian tahu mengapa
    ?
    Itu kerana orang-orang yang mengadakan kedustaan telah menyandarkan hadits rekaan mereka pada para sahabat yang hak, padahal para sahabat itu tidak bersalah dan berlepas diri dari periwayatannya, seperti serigala yang tidak bersalah terhadap darah Yusuf, itu adalah makar tipudaya para munafik.

    Jadi, sekiranya aku jelaskan pada kalian mengenai sebuah hadits yang direkayasa terhadap Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, aku keluarkan bukti mengenai kebohongan hadits tersebut untuk kalian dari firman Allah, meskipun hadits itu diriwayatkan dari beberapa sahabat yang baik, dan aku peringatkan kalian agar tidak mengutuk para periwayat sedikitpun, sesiapa yang mengutuk mereka maka sungguh dia adalah orang yang berdosa hatinya, adakah dia mendengar langsung dari mereka hingga dia tahu dengan pasti lalu mengutuk mereka? Bagaimana kalian dapat tahu sekiranya para munafik mengadakan pembohongan terhadap Allah dan Rasul-Nya
    ?
    Demikian itu kerana, jika hadits tersebut diriwayatkan oleh sahabat Yahudi fulan dan dari sahabat Yahudi fulan, dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, tentu mereka tidak dapat menyesatkan umat dari jalan yang lurus; akan tetapi mereka telah menyandarkannya pada para sahabat yang baik secara dusta, hanya sahaja di kalangan sahabat ada yang suka mendengarkan dari mereka lalu menyangka mereka tidak berdusta
    !
    Begitu juga orang-orang yang suka mendengarkan dari kalangan umat Islam mengambil hadits dari mereka.

    Maka hadits-hadits rekaan yang bertentangan dengan firman Allah secara keseluruhan maupun perincian pun diriwayatkan pada kalian wahai ulama umat Islam, aku tidak mengatakan hadits-hadits itu bertentangan dengan ayat-ayat mutasyabihat yang serupa dengannya secara bahasa, bahkan ianya bertentangan dengan ayat-ayat muhkamat yang telah Allah jadikannya sebagai Ummul Kitab

    Tiada yang berpaling dari ayat muhkam kecuali orang yang binasa, yang dalam hatinya ada kecondongan untuk menolak kebenaran yang jelas dan nyata, untuk mencari-cari takwil ayat-ayat mutasyabihat dari Al Quran yang serupa dengan hadits rekaan dari makar tipudaya jahat, lalu mereka menjadikan hadits batil itu serupa pada zahir ayat mutasyabihat, supaya orang-orang yang di hatinya ada kecondongan untuk meninggalkan ayat muhkam menyangka, hadits itu datang sebagai penjelasan bagi ayat mutasyabihat tersebut, yang masih memerlukan takwil
    !
    Sesungguhnya kalian telah mengikuti ayat mutasyabihat wahai sekalian ulama umat, kalian telah meninggalkan ayat muhkamat yang terang dan jelas, yang merupakan Ummul Kitab, maka mengapakah kalian tidak takut kepada Allah
    ?


    Sesungguhnya aku dapati Penuntut Ilmu mengatakan dirinya kelak akan mengajak aku bermubahalah, jika aku tidak mengikuti agama bikinan Yahudi yang direkayasa dalam sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, dan balasanku untuknya adalah:

    Wahai Penuntut Ilmu, wahai seluruh ulama umat dalam semua kelompok dan mazhab, sekiranya kalian benar-benar mengimani Al Quran, mengapa pula perlu mubahalah selagimana kalian ini mengimaninya
    ?
    Maka kemarilah kalian semua kepada hukum keputusan Allah dalam Al Quran, dalam setiap perkara yang bertentangan dengan muhkam Al Quran dari sunnah Muhammad.

    Barangkali ada seorang dari kalian mahu mengatakan: "Sesungguhnya tiada yang mengetahui takwil Al Quran itu selain Allah, cukuplah apa yang kita terima dari para salaf yang sholeh sebelum kita", untuk itu Nasser Mohammed Al Yamani membalasnya, aku katakan: Sesungguhnya engkau mengatakan Al Quran itu tiada yang tahu takwilannya kecuali Allah, engkau menjadikan Al Quran itu seluruhnya tidak difahami, kerana tiada yang tahu takwilnya selain Allah! Adakah engkau punya bukti terhadap pernyataanmu ini ataukah engkau mengatakan terhadap Allah pada perkara yang engkau tidak tahu
    ?
    Padahal Allah menyatakan bahawa ayat-ayat Al Quran terbahagi pada ayat-ayat muhkamat yang terang dan jelas buat yang terpelajar maupun tidak, tiada yang meninggalkan ayat-ayat muhkamat kecuali orang yang binasa, lalu dia mengikuti ayat-ayat yang lain dalam Al Quran (mutasyabihat), ayat yang takwilannya hanya diketahui oleh Allah, kerana ayat-ayat mutasyabihat itu masih perlu pada penafsiran dan penjelasan akan maksudnya, lantas Yahudi memanfaatkan ayat-ayat mutasyabihat ini yang serupa secara bahasa lalu mereka memasukkan hadits-hadits yang menyerupai ayat-ayat itu secara bahasa pada maksudnya yang tersurat, demikian juga mereka memanfaatkan hadits yang hak dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-:

    Hadits yang serupa dengan Al Quran maka ianya dariku
    Benar sabda Muhammad Rasulullah
    -shollallaahu 'alayhi wasallam-



    Hadits ini yang sandarannya dari Al Quran adalah firman Allah Ta'ala:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa 81]

    Bermakna bahawasanya, jika ada hadits Nabawiy yang datang dari selain Allah, maka kelak kita akan temukan pertentangan yang banyak di antara hadits itu dan Al Quran, kerana itu Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
    Hadits yang serupa dengan Al Quran maka ianya dariku; maknanya hadits yang bertentangan dengan Al Quran bukan dari Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam-

    Akan tetapi malangnya, sampaikan hadits yang terang dan jelas ini pun tidak difahami oleh ulama umat, hinggakan ada antara mereka yang mencemar dan menghujatnya, mengatakan ianya bukan dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- yang tidak berkata-kata mengikuti hawa nafsunya -'alayhis sholaatu wassalaamu-; bahkan Al Quran diwahyukan kepada Nabi begitu juga Sunnah yang ditunjukkannya.


    Kelak aku akan jelaskan kepada kalian wahai sekalian ulama umat, apa maksud dari hadits Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- dengan sabdanya -'alayhis sholaatu wassalaam-:

    Hadits yang serupa dengan Al Quran maka ianya dariku;

    Ianya tidak bermaksud supaya kalian menerapkan hadits pada zahir ayat-ayat mutasyabihat; namun yang dimaksudkan adalah supaya kalian membuat perbandingan antara hadits Nabawiy dengan ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan, sekiranya hadits itu tidak bertentangan dengan akidah-akidah yang ada pada ayat muhkamat, maka hadits itu benar dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-.

    Sebagai contoh, hadits dusta yang dikatakan dari Nabi, dari Abu Hurairah; aku yakin Abu Hurairah berlepas diri dari periwayatannya, bahawa Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
    اقتباس المشاركة :
    Sesungguhnya kalian nanti akan melihat Tuhan kalian pada Hari Kiamat, seperti kalian melihat bulan purnama dengan jelas, kalian tidak berdesak-desakan ketika melihatnya
    انتهى الاقتباس
    Sekiranya kalian wahai sekalian ulama umat, menerapkan hadits ini pada ayat mutasyabihat dalam Al Quran, maka kelak kalian akan dapati seakan-akan ianya datang sebagai penegasan -tanpa syak dan ragu lagi- bilamana kalian mendapatinya serupa dengan firman Allah Ta'ala:

    Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. (22) Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (23)
    Maha Benar Allah
    [Al Qiyaamah]


    Padahal yang Allah maksudkan adalah menunggu dan mengharap kepada rahmat kasih sayang-Nya yang telah Allah tetapkan ke atas Diri-Nya.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi". Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam 12]


    Akan tetapi wahai sekalian ulama umat, sekiranya kalian kembali menerapkan hadits ini dan mencocokkannya dengan ayat muhkam Al Quran, maka kelak kalian akan dapati ada banyak pertentangan antara hadits ini dan ayat muhkam; malah kelak kalian akan temukan penafian yang tidak diragukan sama sekali, maka dari itu kalian tahu bahawa hadits tersebut palsu kerana keserupaannya secara bahasa dengan ayat mutasyabihat, dan ianya bukan dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, kerana Nabi bersabda:

    Hadits yang serupa dengan Al Quran maka ianya dariku;

    Bagaimana pula ianya dapat serupa dengan ayat yang masih perlu ditakwil, lalu bertentangan dengan ayat muhkamat yang terang dan jelas mengenai perkara ini; perkara tentang akidah orang Islam
    ?!
    Maka dari itu kalian dapat menyimpulkan bahawa hadits itu sebenarnya bukan dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, kerana ianya jelas bertentangan dengan ayat muhkamat mengenai perkara ini, tidak sepatutnya bagi hadits-hadits penjelasan yang serupa dengan Al Quran, bertentangan dengan ayat muhkam Al Quran yang terang lagi jelas, yang telah Allah jadikannya sebagai Ummul Kitab, yang merupakan pokok pegangan utama bagi umat Islam.


    Wahai sekalian ulama umat Islam, sesungguhnya aku hanya mempertahankan sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- yang benar, sunnah yang hak itu tidak hilang, bahkan ada pada kalian sebagaimana Al Quran yang berada di tangan kalian, akan tetapi para pembuat kebohongan dari kalangan Yahudi, mereka telah menyelitkan untuk kalian hadits-hadits yang bertentangan dengan sunnah yang hak pada perkara ini, juga bertentangan dengan ayat-ayat muhkamat berupa penjelasan dari Ummul Kitab dalam Al Quran mengenai dasar akidah kepercayaan bagi umat Islam


    Setelah kami jelaskan kepada kalian hukum keputusan Al Quran mengenai perkara ini, mari kita terapkan dan bandingkan hadits-hadits dalam Sunnah Nabi -'alayhish sholaatu wassalaam-, dengan syarat kita lakukan penerapan dan penyesuaian terhadapnya dengan ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan, yang telah Allah jadikannya sebagai Ummul Kitab mengenai perkara ini

    Sekiranya kalian tidak mahu kecuali untuk menerapkan dan mencocokkannya dengan ayat-ayat mutasyabihat yang masih perlu ditakwil, maka kalian binasa jika kalian melakukannya, kerana kalian telah meninggalkan ayat-ayat muhkamat mengenai perkara ini dan kalian mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, sesungguhnya dalam hati kalian ada kecondongan untuk menjauh dari kebenaran seandainya kalian mengikuti ayat-ayat mutasyabihat dalam Al Quran dan mengabaikan ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan.



    Kemarilah kalian agar kita perhatikan dengan seksama dalam Sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- supaya kita dapat lihat adakah Sunnah yang benar itu bertentangan dengan hukum keputusan Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani dari Al Quran mengenai perkara "melihat Allah", Maha Suci Dia
    ?
    Tentu sahaja tanpa syak dan ragu lagi, kelak kita akan dapati antara hadits-hadits yang diriwayatkan mengenai perkara ini, adanya banyak pertentangan di antara hadits-hadits itu, demikian itu kerana hadits yang benar di antaranya, kalian akan temukan ianya sama persis dengan ayat muhkam, namun kalian kelak akan dapati hadits yang hak ini bertentangan dengan ayat-ayat mutasyabihat, juga bertentangan dengan hadits-hadits lain yang palsu mengenai perkara ini

    Ini bermakna, kelak kita akan temukan hadits yang hak itu bersamaan dengan ayat muhkamat dan bertentangan dengan ayat mutasyabihat pada makna zahir ayat, adapun hadits rekaan maka kelak kita akan dapati ianya bertentangan dengan muhkam (Ummul Kitab) mengenai perkara ini, namun ianya sejalan dengan ayat-ayat mutasyabihat pada makna zahirnya yang tersurat.


    Mari kita pergi pada Sunnah untuk melihat hadits-hadits mengenai perkara "melihat Allah" agar jelas bagi kita mana hadits yang benar dari sisi Allah dan Rasul-Nya, dan mana hadits yang datang dari selain Allah dan bukan dari Rasul-Nya, mari kita mula terapkan dan cocokkan untuk membenarkan Sunnah Nabi yang hak, Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda membenarkan ayat-ayat muhkamat mengenai perkara "melihat Allah", sabdanya:

    Tiada seorangpun yang akan melihat Allah di dunia dan tidak pula di akhirat
    Benar sabda Muhammad Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaamu-



    Hadits yang hak ini sejalan dengan muhkam yang terang dan jelas pada firman Allah Ta'ala:
    Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".
    Maha Benar Allah
    [Al A'raaf 143]

    "Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku";

    Benarlah sabda Rasul-Nya yang mulia: Tiada seorangpun yang akan melihat Allah di dunia dan tidak pula di akhirat, namun kita akan dapat melihat Cahaya-Nya, Maha Suci Dia, Cahaya-Nya yang terpancar dari balik hijab awan kabut lantas bumi terang benderang disinari oleh cahaya Tuhannya.

    Pembenaran terhadap firman Allah dalam muhkam Kitab-Nya:
    Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Tuhannya
    Maha Benar Allah
    [Az Zumar 69]


    Juga pembenaran terhadap firman Allah Azza wa Jalla:
    Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 210]

    Dan ada hadits yang hak dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- mengenai perkara "melihat Allah" ini, Nabi bersabda:
    Allah turun sedang antara-Nya dan makhluk-Nya ada hijab, benar sabda Muhammad Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaamu-.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang
    Maha Benar Allah
    [Al Furqan 25]



    Juga pembenaran terhadap hadits Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- mengenai penafian Nabi melihat Tuhannya pada malam Isra dan Mi'raj. Nabi Muhammad -alayhish sholaatu wassalaam- bersabda:
    Aku melihat cahaya. Benar sabda Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-.

    Hadits ini sejalan dengan ayat muhkamat pada firman Allah Ta'ala:
    Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuuraa 51]


    Akan tetapi demi Allah terhadap kalian ini wahai sekalian orang-orang yang menggunakan akal fikiran, kemarilah kita bertadabbur merenungkan hadits dusta yang direka, kebohongan mengenai Allah dan Rasul-Nya, hanya sahaja aku tidak mengutuk perawinya, kalian renungkan hadits yang ditolak oleh Al Quran, As Sunnah, akal dan nash secara keseluruhan maupun perincian, mereka mengatakan Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
    اقتباس المشاركة :

    Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Tuhan kami pada hari kiamat nanti? ' Rasulullah –shollallaahu 'alayhi wasallam- lantas bersabda: Apakah kalian kesulitan melihat bulan ketika malam purnama? Tidak, jawab para sahabat. Rasulullah bertanya lagi: Apakah kalian kesulitan melihat matahari ketika tidak ada mendung? Para sahabat menjawab, tidak ya Rasulullah.

    Nabi bersabda: Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya, demikian pula Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat dan berfirman: 'Barangsiapa menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti yang disembahnya.' Maka siapa yang menyembah matahari, ia mengikuti matahari, siapa yang menyembah bulan, ia ikuti bulan, siapa yang menyembah thaghut, ia ikuti thaghut, dan tersisalah dari umat ini orang penolongnya atau justru orang-orang munafiknya..hingga sabda Nabi: Allah kemudian menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenal, Allah lalu berfirman: Aku Tuhan kalian. Lantas mereka katakan, Engkau memang Tuhan kami. Mereka pun mengikuti-Nya.

    Titian (jembatan) lantas dipasang antara dua tepi jahanam dan aku dan umatkulah yang pertama-tama menyeberanginya. Tak ada yang berani bicara ketika itu selain para rasul, sedang seruan para rasul ketika itu yang ada hanyalah 'Allaahumma sallim sallim (Ya Allah, selamatkan kami. Ya Allah, selamatkan kami) '. Sedang di neraka jahannam terdapat besi-besi pengait seperti duri pohon berduri yang namanya Sa'dan. Bukankah kalian sudah tahu pohon berduri Sa'dan? Para sahabat menjawab, benar, wahai Rasulullah.

    Nabi meneruskan: Sungguh pohon itu semisal pohon berduri Sa'dan, hanya tidak ada yang tahu kadar besarnya selain Allah semata. Pohon itu menculik siapa saja sesuai kadar amal mereka, ada di antara mereka yang celaka dengan sisa amalnya atau terikat dengan amalnya, di antara mereka ada yang binasa yang langgeng dengan amalnya atau terikat dengan amalnya, di antara mereka ada yang diseberangkan. Kemudian sehinggalah Allah selesai memutuskan nasib hamba-Nya dan ingin mengeluarkan penghuni neraka

    Dia perintahkan malaikat untuk mengeluarkan penghuni neraka siapa saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, yaitu di antara mereka yang Dia masih ingin merahmatinya, di antara yang bersyahadat bahwasanya tiada sesembahan yang hak selain Allah, sehingga malaikat mengenal mereka di neraka dari bekas-bekas sujud, sebab neraka memangsa anak adam selain bekas-bekas sujud.

    Allah mengharamkan neraka memangsa bekas-bekas sujud, sehingga mereka keluar dari neraka dengan badan yang hangus terbakar, mereka kemudian disiram dengan air kehidupan sehingga tumbuh dibawahnya sebagaimana biji-bijian tumbuh dalam aliran sungai..

    انتهى الاقتباس
    Al Hadits


    Perhatikanlah oleh kalian akan bencana terburuk, bencana terburuk yang kelakar:
    اقتباس المشاركة :
    Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya demikian pula Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat dan berfirman: 'Barangsiapa menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti yang disembahnya.' Maka siapa yang menyembah matahari, ia mengikuti matahari, siapa yang menyembah bulan, ia ikuti bulan, siapa yang menyembah thaghut, ia ikuti thaghut, dan tersisalah dari umat ini orang penolongnya atau justru orang-orang munafiknya..hingga sabda Nabi: Allah kemudian menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenal, Allah lalu berfirman: Aku Tuhan kalian. Lantas mereka katakan, Engkau memang Tuhan kami. Mereka pun mengikuti-Nya.
    انتهى الاقتباس

    Demi Allah terhadap kalian ini, bagaimana pula mereka mengikuti Allah? Untuk menyembah siapa dan ke mana mereka mengikutinya? Adakah kalian membuat Allah -yang menciptakan langit dan bumi- jadi seperti manusia yang berjalan lalu para pengikutnya berjalan mengikutinya di belakang? Mengapakah kalian tidak memikirkan
    !
    Demi Allah, tidaklah mereka mengikuti kecuali Dajjal di dunia; yang akan mengatakan: "Ikutlah aku, nescaya aku masukkan kalian ke dalam syurga". Bahkan bagaimana kata-kata mereka bahawa mereka melihat Allah pada Hari Kiamat, kemudian orang yang mengada-adakan kebohongan mengatakan sesungguhnya Allah mengumpulkan manusia lalu mengatakan:
    اقتباس المشاركة :
    Barangsiapa menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti yang disembahnya.' Maka siapa yang menyembah matahari, ia mengikuti matahari, siapa yang menyembah bulan, ia ikuti bulan, siapa yang menyembah thaghut, ia ikuti thaghut, dan tersisalah dari umat ini orang penolongnya atau justru orang-orang munafiknya..hingga sabda Nabi: Allah kemudian menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenal
    انتهى الاقتباس

    Adakah mereka mengenal Allah sebelum ini hinggakan ketika mereka melihat bentuk-Nya mereka mengenal-Nya? Mengapakah kalian tidak memikirkan! Adakah sampai batas ini kalian tidak dapat menggunakan akal fikiran kalian wahai sekalian orang-orang yang membenarkan pembohongan ini, yang bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah secara keseluruhan maupun perincian
    ?


    Adakah engkau mahu bermubahalah denganku terhadap hadits rekaan ini menyebabkan engkau mendapat laknat kutukan Allah dengan kebenaran sebenar-benarnya wahai Penuntut Ilmu? Akan tetapi aku ini, demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, aku tidak mahu Tuhanku melaknatmu, janganlah engkau melakukannya, jangan memaksa Al Mahdi Al Muntadhar menyahut permintaanmu untuk bermubahalah

    Aku bersumpah demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, sesungguhnya engkau minta mubahalah dari Al Mahdi Al Muntadhar yang hak wahai lelaki, mengherankan urusanmu ini, engkau mengatakan dirimu mengikuti Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, ini aku bawakan kepadamu ayat-ayat muhkamat dari Kitabullah, tetapi engkau tidak mengikutinya lalu mengatakan aku pula yang sesat dan engkau benar, adakah engkau ini lelaki berakal? Sesungguhnya aku mempertakutimu dengan Al Quran, adakah engkau takut terhadap ancaman Allah? Engkau tidak dapat melarikan diri dariku wahai Penuntut Ilmu..


    Wahai sekalian ulama umat semuanya, kelak kita akan membuat hukum keputusan pada perselisihan-perselisihan kalian satu persatu, aku berjanji pada kalian aku tidak akan mengeluarkan hukum keputusanku kecuali dari ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan, tiada yang meninggalkan ayat-ayat muhkamat itu selain orang yang di hatinya ada kecenderungan untuk menjauh dari kebenaran, kelak kalian akan lihat mereka melemparkan ayat-ayat ini ke belakang mereka seakan-akan Nasser Mohammed Al Yamani sama sekali tidak berhujjah dengannya;

    Bahkan kalian tidak akan menemukannya berkomentar sedikitpun terhadap ayat-ayat itu lalu membantah Nasser Al Yamani, mempersoalkan mengapa dia membawakan ayat-ayat itu, apa hubungannya dengan tajuk ini, ataupun dia cuba bawakan takwil bagi ayat-ayat muhkamat padahal dia tidak mampu melakukannya kerana ayat-ayat itu jelas, tidak perlu ditakwil kerana penjelasannya adalah dari Tuhan yang menurunkannya dalam muhkam Kitab-Nya

    Dari ayat-ayat muhkamat inilah aku keluarkan untuk kalian hukum keputusan yang benar, itulah janji yang pasti dari kami, adakah kalian lihat aku menghujjah kalian dengan ayat-ayat mutasyabihat, mengenai Allah itu tidak dapat dilihat secara langsung terang-terangan? Maha Suci Allah, kesempurnaan adalah milik Allah Tuhan Semesta Alam, aku tidak bawakan kepada kalian selain ayat-ayat muhkamat yang menafikan 'Allah dapat dilihat',
    Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku


    Kami telah meneguhkan dengan bukti bahawa Allah tidak dapat dilihat secara langsung, Maha Suci Dia, namun Allah berkata-kata kepada manusia dari sebalik hijab, kemudian kami jelaskan kepada kalian hijab awan kabut antara yang menyembah dan Yang Disembah, kami telah merincikan kepada kalian hukum keputusan mengenai 'melihat Allah' dari ayat-ayat muhkamat, aku tidak membawakan satu pun dari ayat-ayat mutasyabihat, akan tetapi engkau sesungguhnya tidak dapat membezakan antara ayat muhkamat dan mutasyabihat wahai Penuntut Ilmu


    Untukmu aku ajukan pertanyaan dan juga untuk seluruh ulama umat:
    Allah Ta'ala berfirman:
    Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.
    Maha Benar Allah
    [Ali 'Imran 77]



    Allah Ta'ala berfirman:
    Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam 128]


    Adapun pada ayat yang pertama, maka kita temukan penafian berkata-kata dari Allah kepada orang-orang kafir. Allah Ta'ala berfirman:
    Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. Maha Benar Allah
    [Ali 'Imran 77]


    Akan tetapi pada ayat lain yang muhkamat kelak kita akan dapati bahawa Allah berkata-kata dengan mereka. Allah Ta'ala berfirman:

    Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam 128]


    Pertanyaan yang ditujukan adalah pada satu poin dalam kedua ayat tadi, yaitu mengenai 'Allah berkata-kata dengan orang-orang kafir', yang mana pada ayat yang pertama menafikan Allah berkata-kata kepada orang-orang kafir pada Hari Kiamat, lalu kemudian engkau temukan ayat lain menyatakan Allah berkata-kata kepada mereka, Allah berfirman kepada mereka:

    "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam 128]



    Untukmu jawaban dari Kitabullah wahai Penuntut Ilmu, aku tidak mahu membuatmu malu dan tidak pula menerangkan tentangmu; namun aku ingin memberitahumu jika sungguh engkau Penuntut Ilmu yang sebenar, aku beritahukan padamu bagaimana syaitan-syaitan meletakkan hadits-hadits dengan makar tipudaya yang merbahaya, adapun pada ayat yang pertama pada firman Allah Ta'ala:

    Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.
    Maha Benar Allah
    [Ali 'Imran 77]



    Maka padanya terdapat ayat yang termasuk dari ayat-ayat mutasyabihat, ianya adalah firman Allah Ta'ala:
    dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat
    Maha Benar Allah
    [Ali 'Imran 77]

    Namun orang yang tidak tahu mengenai Al Quran kelak akan menyangka bahawa Allah tidak berbicara dengan mereka dan Allah tidak memandang mereka untuk melihat mereka, seolah-olah Allah berpaling dari mereka, Maha Suci Dia
    !
    Sebagai contoh, jika ada seorang sahabat dari kalangan Yahudi mahu merekayasa hadits dusta dengan mengatakan:
    "Sesungguhnya Allah tidak berkata-kata dengan orang-orang kafir pada Hari Kiamat dan Allah tidak melihat dengan pandangan-Nya kepada mereka, lihatlah firman Allah Ta'ala: dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat", sementara ulama hadits yang tidak mengikuti selain hadits dan mereka mencukupkan diri mereka hanya dengan hadits, tentu sahaja kelak mereka akan menyangka bahawa Allah mewakilkan seseorang dari makhluk-Nya untuk memperhitungkan orang-orang kafir, adapun Allah, maka Dia tidak berkata-kata dengan mereka dan Dia tidak melihat mereka, sebagai pembenaran terhadap hadits yang benar ini menurut mereka, aku berlindung dengan Allah dari termasuk kalangan yang mengada-adakan kebohongan, Sesungguhnya Allah tidak berkata-kata dengan orang-orang kafir pada Hari Kiamat dan Allah tidak melihat dengan pandangan-Nya kepada mereka


    Sesungguhnya aku hanya memberikan contoh pada kalian terhadap yang demikian, bagaimana musuh-musuh Allah meletakkan hadits dengan makar tipudaya yang merbahaya, sampai ke tahap orang yang jahil mengenai Al Quran sama sekali tidak akan meragukannya, bagaimana dia dapat meragukannya sedangkan dalil buktinya jelas dan terang dalam Al Quran sebagaimana sangkaannya, kelak dia akan bawakan dalil dari Al Quran yaitu firman Allah Ta'ala: dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat, lalu dia menyangka ayat ini adalah ayat muhkamat yang jelas dan tidak perlu ditakwil kerana ianya jelas menurutnya, bahawa Allah tidak berkata-kata dengan orang-orang kafir pada Hari Kiamat dan Allah tidak melihat dengan mata-Nya kepada mereka kerana Allah murka.


    Ini sebagai contohnya jika orang-orang yang mengada-adakan kedustaan memberi perhatian terhadap demikian dengan mengatakan: "Sesungguhnya Al Masih 'Isa Putra Maryam anak Allah, dialah kelak yang akan memperhitungkan manusia kerana dia anak Allah, sebab Allah yang Maha Memiliki Kebesaran, Maha Suci Dia, Dia tidak berkata-kata kepada orang-orang kafir pada Hari Kiamat dan Dia tidak melihat mereka dengan pandangan-Nya, jadi Allah tidak akan hadir pada hari Perhitungan, namun Dia mewakilkannya pada anak-Nya Al Masih 'Isa Putra Maryam untuk memperhitungkan orang-orang kafir, ataukah kalian tidak membaca firman Allah Ta'ala: dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat! Jika demikian, Allah tidak hadir pada Hari kiamat untuk memperhitungkan orang-orang kafir, bagaimana Dia dapat memperhitungkan mereka jika Dia tidak berkata-kata kepada mereka dan tidak melihat mereka seperti yang Dia nyatakan dalam Al Quran, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat, jadi Dia mewakilkan anak-Nya Al Masih 'Isa Putra Maryam untuk membuat perhitungan."


    Maka jadilah ayat itu sejalan dengan akidah kepercayaan umat Nasrani, Maha Suci Allah dan Dia Maha Tinggi, Maha Luhur lagi Maha Agung! Demi Allah, seandainya aku mengadakan kedustaan terhadap Allah lalu aku bawakan hadits ini kemudian ayat mutasyabihat yang sejalan dengannya, jika demikian, nescaya umat Nasrani dan Yahudi menjadikanku teman mereka

    Adapun umat Nasrani maka kekaguman mereka terhadap yang demikian adalah kerana ianya sejalan dengan akidah kepercayaan mereka, manakala orang-orang Yahudi pula maka kelak mereka akan mengetahui dengan pasti bahawa ianya adalah pembohongan terhadap Allah dan Rasul-Nya, kerana itu kelak mereka akan menjadikanku sebagai teman mereka, meskipun aku termasuk kalangan yang mengada-adakan dusta terhadap Allah dan Rasul-Nya.


    Wahai Penuntut Ilmu, wahai sekalian ulama umat Islam, sesungguhnya aku telah menjelaskan kepada kalian, bagaimana cara yang digunakan untuk meletakkan hadits-hadits rekaan, mereka menjadikannya serupa dengan ayat-ayat dalam Al Quran, yaitu menyerupainya secara lafaz agar kalian menyangka bahawa hadits ini datang sebagai penjelasan bagi ayat tersebut, aku bersumpah demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha agung, sesungguhnya mereka telah mengeluarkan kalian dari ayat-ayat Allah yang muhkamat dalam Al Quran, tiada yang berpaling dari ayat-ayat itu kecuali dia binasa

    Jadi kemarilah kalian agar aku ajarkan kepada kalian takwil bagi ayat mutasyabihat ini, asalkan aku tetap memperingatkannya kepada kalian, supaya aku perlihatkan kepada kalian rencana dan cara makar tipudaya musuh-musuh kalian, aku berlindung dengan Allah dari termasuk kalangan orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah dan Rasul-Nya, adapun takwil yang benar bagi firman Allah Ta'ala:
    dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat
    Maha Benar Allah
    [Ali 'Imran 77]

    Allah Maha Suci Dia, tidak maksudkan Dia tidak berkata-kata kepada mereka secara langsung, namun yang Allah Ta'ala maksudkan adalah Dia tidak berkata-kata kepada mereka dengan kata-kata tafhim, yaitu firman-Nya yang memberikan kefahaman ke dalam hati mereka, supaya mereka memohon kepada-Nya dengan rahmat-Nya yang telah Dia tetapkan ke atas Diri-Nya, agar mereka mengucapkan;

    Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi
    Maha Benar Allah
    [Al A'raaf 23]

    Demikian juga Dia tidak melihat mereka dengan pandangan rahmat-Nya, untuk memasukkan mereka ke dalam syurga-Nya dan memelihara mereka dari api neraka-Nya, melihat yang dimaksudkan bukanlah memandang dengan pandangan mata
    !


    Wahai kaumku, berhati-hatilah kalian terhadap ayat mutasyabihat dari Al Quran dan biarkan ahlinya yang menakwilkannya, sesungguhnya aku ini pemberi peringatan yang jelas untuk kalian dari Allah dengan ayat-ayat muhkamat dari Al Quran. Perhatikan hadits rekaan ini:
    اقتباس المشاركة :
    Diriwayatkan oleh Ibnu Najjar dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Rasulullah -shallallaahu ‘alayhi wasallam- ditanya tentang kalimat-kalimat yang diterima Adam dari Rabbnya sehingga Allah mengampuninya. Rasulullah -shallallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda, ‘(Kalimat-kalimat itu adalah), ‘Adam memohon kepada Allah dengan hak Muhammad, Ali, Fathimah, Hasan, dan Husain, lalu Allah mengampuni Adam’.” Kanzul Ummal - Surah Al Baqarah
    انتهى الاقتباس

    Begitu juga:
    اقتباس المشاركة :
    Dikeluarkan oleh Ad Dailami dalam Musnad Firdaus dengan sanad yang lemah dari Ali, dia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam- mengenai firman Allah " Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya." Maka Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah menurunkan Adam di India, Hawa di Jeddah, Iblis di Baisan dan ular di Ashbahan. Ular itu mempunyai kaki seperti kaki unta, Adam tinggal di India selama seratus tahun menangisi dosa kesalahannya hinggalah Allah mengutus Jibril padanya, lalu berkata:

    Wahai Adam, bukankah Aku menciptakanmu dengan Tangan-Ku? Bukankah Aku meniupkan padamu dari Ruh-Ku? Bukankah para malaikat-Ku bersujud padamu? Bukankah Aku telah menjadikan Hawa sebagai isterimu? Adam menjawab: Semua itu benar. Kemudian Allah Ta'ala bertanya: Mengapa kamu menangis? Adam menjawab: Bagaimana aku tidak menangis sementara aku dikeluarkan dari sisi Yang Maha Pengasih.

    Kemudian Allah Ta'ala berfirman: Hendaknya kamu bertaubat dengan kalimat-kalimat ini, sesungguhnya Allah akan menerima taubatmu dan mengampuni dosamu. Ucapkan olehmu: Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad. Maha Suci Engkau tiada Tuhan kecuali Engkau, aku telah melakukan kesalahan dan mendzalimi diriku, maka terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Menyayangi. Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad, aku telah melakukan kesalahan dan mendzalimi diriku, maka terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Menyayangi.

    Kemudian Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda: Kalimat-kalimat inilah yang diterima oleh Adam." Kanzul Ummal - Surah Al Baqarah
    انتهى الاقتباس

    Maka marilah kita perhatikan tafsirnya yang benar dalam Al Quran. Allah Ta'ala berfirman:
    Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 37]


    Demikian itu adalah kata-kata tafhim, yaitu firman-Nya yang memberikan kefahaman ke dalam hati wahai orang-orang yang menggunakan akal fikiran, Allah mewahyukan ke dalam hati Adam dan pasangannya ketika Dia berkehendak untuk merahmati mereka, maka Allah berkata-kata kepada mereka dengan wahyu tafhim ke dalam hati, dan kalimah-kalimah yang Allah wahyukan ke dalam hati mereka adalah ucapan mereka:

    Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi
    Maha Benar Allah
    [Al A'raaf 23]

    Dan firman berkata-kata untuk memberikan kefahaman ke dalam hati seperti inilah yang dimaksudkan dari firman Allah Ta'ala:
    dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat
    Maha Benar Allah
    [Ali 'Imran 77]



    Yakni, Allah tidak mewahyukan ke dalam hati mereka sebagaimana yang Dia wahyukan dan ilhamkan ke dalam hati Adam dan Hawa:
    Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
    Maha Benar Allah
    [Al A'raaf 23]



    Demikian juga Allah tidak memandang mereka dengan rahmat-Nya dari Diri-Nya sendiri untuk merahmati mereka, Maha Suci Dia, dan itu adalah takwil bagi firman Allah:
    dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat, Maha Benar Allah, yakni Allah tidak akan melihat mereka dengan pandangan rahmat-Nya bukan dengan pandangan mata-Nya, Maha Suci Dia.


    Wahai sekalian ulama umat, aku bersumpah demi Allah yang Maha Agung, sesungguhnya syaitan-syaitan Yahudi telah menyesatkan kalian dari jalan yang lurus, maka marilah ke Laman Web Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani untuk hiwar sebelum muncul

    Sekiranya Nasser Mohammed Al Yamani berada di atas kesesatan yang nyata, maka selamatkanlah umat Islam dari ilmu pengetahuannya yang batil dalam pandangan orang-orang yang mengingkarinya agar dia tidak memperdaya umat Islam, dan sekiranya kalian dapati Nasser Mohammed benar-benar adalah Pembela Muhammad Rasulullah dan Al Quran, maka sesungguhnya kalian telah mengetahui hakikat nama Al Mahdi Al Muntadhar "Nasser Mohammed (Pembela Muhammad)", bahawa adanya kesepakatan nama itu agar ianya membawa pemberitaan

    Oleh itu marilah berhiwar segera tanpa menunda sebelum hilang kesempatan, demikian itu kerana tiada seorang alim yang mendebatku kecuali pasti aku kalahkannya, adapun orang jahil maka demi Allah, meskipun aku bawakan berjuta-juta dalil dari Al Quran dengan mengeluarkan hukum keputusan dari ayat-ayat muhkamat yang jelas, dia tetap tidak akan puas dan tidak akan nampak kebenaran, lantas dia membantahku dengan semua yang bertentangan dengan Al Quran dan As Sunnah, lalu dia menyangka dia beriman dengan Al Quran dan As Sunnah

    Dia menyangka dia berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, padahal dia tidak berpegang pada keduanya itu; malah dia berpegang teguh dengan perkara yang menyalahi dan bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, namun dia menyangka dia menyeru pada kebenaran dan ke jalan yang lurus, padahal dia mengajak ke jalan syaitan yang direjam tanpa dia menyadarinya, namun dia termasuk kalangan orang-orang yang sia-sia amal perbuatan mereka dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka mereka bahawa mereka berbuat sebaik-baiknya.


    Wahai kaumku, sesungguhnya Allah tidak dapat dilihat dengan mata kepala, yakni ketidakterlihatan-Nya secara langsung itu menjadi hujjah untuk kalian terhadap Al Masih Ad Dajjal, yang kelak akan mengaku tuhan dan berkata-kata kepada kalian secara langsung, sedang kalian melihatnya dengan mata kepala di hadapan kalian sebagai seorang manusia seperti kalian, padahal Allah bukanlah manusia dan tiada suatu apapun yang serupa dengan-Nya, Maha Suci Dia dan Dia Maha Tinggi, Maha Luhur lagi Maha Agung..


    Wahai sekalian ulama umat dan seluruh pencari kebenaran, sesungguhnya kami telah memperingatkan kalian bahawasanya kalian telah masuk pada era tanda-tanda besar Kiamat, bahawasanya kelak matahari akan mencapai bulan sebagaimana yang telah kami tegaskan kepada kalian akan pembenaran tanda ini yang telah terjadi berulang kali pada beberapa bulan

    Demikian juga aku telah umumkan kepada kalian bahawasanya matahari kelak akan mencapai bulan tanpa syak dan ragu lagi, maka dari itu kelak Kerajaan Saudi Arabia akan mengumumkan rukyah hilal, bahawa penampakan hilal Syawwal tahun 1429H ini telah disahkan terlihat setelah terbenam matahari Isnin Ramadhan 1429H; malah penampakannya mengejutkan seluruh ulama Kerajaan Saudi Arabia, para ilmuwan falak di seluruh dunia; bahkan penampakannya turut mengejutkan para ilmuwan agensi NASA Amerika, itulah petanda yang telah aku tegaskan kepada kalian sebelum ianya terjadi

    Aku telah beritahukan kepada kalian bahawa kelak ianya pasti akan terjadi, sebagai pembenaran terhadap satu dari tanda-tanda besar Kiamat, juga sebagai pembenaran terhadap Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed Al Yamani, supaya kalian tahu dia adalah kebenaran dari Tuhan kalian mudah-mudahan kalian mendapat petunjuk

    Akan tetapi sayangnya setelah pembenaran terhadap yang hak ini dan kebenaran telah jelas di hadapan orang-orang yang inginkan kebenaran, tidak semena-mena ulama agama dan ulama falak memasuki perdebatan dan perbalahan yang sengit, meskipun Al Mahdi Al Muntadhar telah memutuskan di antara mereka pada perkara yang kelak mereka akan berselisih sebelum mereka berbeza pendapat; bahkan aku telah beritahukan kepada mereka bahawa yang akan mengumumkannya adalah Kerajaan Saudi Arabia

    Demikian juga aku telah beritahukan kepada mereka, mengapa kelak penampakan hilal akan terjadi pada malam yang mustahil ianya terjadi, yaitu penampakan hilal Syawwal tahun 1429H, akan tetapi sekali lagi sayangnya, di antara mereka itu Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed Al Yamani sama sekali tidak disebutkan! Adakah keberpalingan kalian dari Al Mahdi Al Muntdhar itu kerana kalian menyombongkan diri terhadapnya
    ?
    Kelak Allah-lah yang akan memutuskannya di antara aku dan kalian, sesungguhnya Allah Maha Cepat membuat perhitungan


    Betapa sering aku panggil kalian untuk hiwar wahai sekalian ulama umat, sedang kalian berada di rumah-rumah, aku tidak meminta kalian selain kalian hanya perlu buka gadjet untuk menggunakan internet, dan setiap orang dapat turut serta berada di laman web Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani, agar jelas bagi umat Islam dan para ulama, adakah aku datang kepada kalian dengan kebenaran atau aku hanya bermain-main? Aku berlindung dengan Allah dari termasuk kalangan orang-orang yang tidak mengetahui.


    Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Saudara kalian Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani
    ــــــــــــــــــ


    اقتباس المشاركة 49788 من موضوع ردود الإمام على المكنّى طالب العلم: إلى طالب العلم هَلُمّ إلى الحوار..

    - 1 -
    الإمام المهديّ ناصر مُحمد اليمانيّ
    02 - شوَّال - 1429 هـ
    03 - 10 - 2008 مـ
    11:16 مســاءً
    (بحسب التَّقويم الرّسميّ لأم القُرى)
    ________


    {قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ}

    ( ردّ الإمام المهديّ إلى السَّلطان متعب )
    حقيقٌ لا أقول على الله بالبيان للقرآن غير الحقّ من ذات القرآن ..


    بِِسم الله الرَّحمن الرَّحيم، والصَّلاة والسَّلام على خاتم الأنبياء والمُرسلين وآله الطيبين والتّابعين للحقّ إلى يوم الدين، وبعد..

    ويا أيُّها السائل، ألم تسأل نفسك لماذا سوف يأتي الدّجال فيدّعي الرّبوبيّة وأنّ لديه جنّةٌ ونارٌ؟ وذلك لأنّه استغلّ يوم البعث الأوّل للرجعة لمن يشاء الله من الكافرين، والذي لطالما أكَّدناه حصريًّا من القرآن العظيم بأنّه يوجد هناك بعثان وهما: البعث الأوّل لرجعة الذين أهلكهم الله وكانوا كافرين، ويحدث في يوم الآزفة، وهو يومٌ قدريٌّ في الكتاب ويبدأ فيه الرحيل إلى الأرض المفروشة؛ تصديقًا لوعد الله بالخلافة فيها إلى ما يشاء الله. ومن بعد ذلك بزمنٍ يأتي البعث الشامل وهو يوم التلاق لجميع الأوّلين والآخرين. وقال الله تعالى: {فَادْعُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ﴿١٤﴾ رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَىٰ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ ﴿١٥﴾ يَوْمَ هُم بَارِزُونَ ۖ لَا يَخْفَىٰ عَلَى اللَّـهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ ۚ لِّمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ۖ لِلَّـهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ﴿١٦﴾ الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٧﴾ وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ ۚ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ ﴿١٨﴾} صدق الله العظيم [سورة غافر].

    فأمّا البعث الشامل للنّاس أجمعين فهو البعث الشامل يوم يقوم النَّاس لربّ العالمين بعد أن يُهلِك الله كُلّ شيءٍ ويبقى وجه ربّك ذو الجلال والإكرام، وهذا هو البعث الشامل يحدث يوم التَّلاق للأوّلين والآخرين للنّاس أجمعين تصديقًا لشَطرٍ من الآيات أعلاه في قول الله تعالى: {يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَىٰ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ ﴿١٥﴾ يَوْمَ هُم بَارِزُونَ ۖ لَا يَخْفَىٰ عَلَى اللَّـهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ ۚ لِّمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ۖ لِلَّـهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ﴿١٦﴾ الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٧﴾} صدق الله العظيم.

    ولكنْ يوجد هُناك بعثٌ جُزئيٌّ لمن يشاء الله من الذين أهلكهُم الله وكانوا كافرين ويحدث في يوم الآزفة يوم البعث الأوّل وهو المقصود من قول الله تعالى: {وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ ۚ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ ﴿١٨﴾} صدق الله العظيم. وهذا البعث الأوّل يبعث الله فيه الكافرين لكي يهديهم الله بالمهديّ المُنتظَر إلى صِراط العزيز الحميد فيجعل الله النّاس أمّةً واحدةً بعد أن أخذوا نصيبهم الأوّل من العذاب في نار جهنّم ويُريد الله أن يرحمهم وإن عُدْتُم عُدنا فيُدخلهم الله مرةً أُخرى في نار جهنّم تصديقًا لقول الله تعالى: {عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يَرْحَمَكُمْ ۚ وَإِنْ عُدتُّمْ عُدْنَا ۘ وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا ﴿٨﴾ إِنَّ هَـٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا ﴿٩﴾} صدق الله العظيم [سورة الإسراء].

    والهالكون من اليهود من الذين يفترون على الله الكذب وهم يعلمون لهم بعثان وحياتان وموتان تصديقًا لقول الله تعالى: {وَلَوْلَا أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا ﴿٧٤﴾ إِذًا لَّأَذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا ﴿٧٥﴾} صدق الله العظيم [سورة الإسراء].

    ويقصد الله بأنّ نبيّه لو اتّبع اليهود وافترى على الله كما يفترون لأذاقه الله كما سوف يُذيقهم ضِعف الحياة وضِعف الممات، وذلك لأنّ المجرمين لهم حياتان وموتان. وللأسف بأنّ منهم من سوف يعود إلى الكفر بالحقّ كما كانوا يفعلون من قبل في حياتهم الأولى تصديقًا لقول الله تعالى: {وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿٢٧﴾ بَلْ بَدَا لَهُم مَّا كَانُوا يُخْفُونَ مِن قَبْلُ ۖ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ ﴿٢٨﴾} صدق الله العظيم [سورة الأنعام].

    وفعلًا سوف يعودون من بعد الرَّجعة لِما نُهوا عنه وإنّهم لكاذبون، وإن الهُدى هُدى الله وما يدريهم أنّهم إذا رجعوا بأنّهم لن يعودوا لما نُهوا عنه والهُدى هُدى الله يصرف قلوبهم كيف يشاء، ولكنّهم يجهلون! ونظرًا لجهلهم عن معرفة ربّهم بأنّه يحول بين المرء وقلبه ولذلك سوف يعودون لما نُهوا عنه وإنّهم لكاذبون، ولا يقصد الله بأنّهم نَوَوا الكذب بعد أن وقفوا على نار جهنّم، وإنّما يقصد الله بقوله: {وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ} أي: كاذبون بقولهم: {يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ}. فما يُدريهم بأنّهم سوف يكونون من المؤمنين والله يحول بين المرء وقلبه والهُدى هُدى الله؟ ولكنّهم لم يعلموا بأنّ الله يحول بين المرء وقلبه فيصرف القلوب كيف يشاء، ونظرًا لجهلهم بهذه القُدرة حتمًا لا بد أن يُبيِّن الله لهم ذلك فيُرجِعهم في يوم الرجعة ومن بعد ذلك يعودون لما نُهوا عنه ولم يصدقوا الله ما وعدوه في قولهم: {يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ}.

    وفي يوم التلاق يوم البعث الشامل بعد أن قضوا حياتين وموتين وبعثين فيقول الله لهم: {كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّـهِ وَكُنتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٢٨﴾} صدق الله العظيم [سورة البقرة]، وتجدون جوابهم في موضعٍ آخر قال الله تعالى: {قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ ﴿١١﴾} صدق الله العظيم [سورة غافر].

    إذاً يا قوم، إنّ الكُّفار المفترين على الله الكذب لهم حياتان وموتان وبعثان تصديقًا لقول الله تعالى: {وَلَوْلَا أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا ﴿٧٤﴾ إِذًا لَّأَذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا ﴿٧٥﴾} صدق الله العظيم [سورة الإسراء]. ولكن جدّي محمد رسول الله ثبّته الله ولم يفترِ على الله بغير الحقّ، وإنّما لو اتَّبعهم وافترى على الله مِثلهم لجعل الله له كما لهم بعثين وحياتين وموتين وذلك لأنهم يُعذَّبون بعد الموت الأوّل في النّار ومن ثمّ يُخرجِهم لقضاء حياتهم الثانية ومن ثمّ يعودون لما نُهوا عنه ومن ثمّ يُدخِلهم النّار مرةً أُخرى، ولكن أكثركم يجهلون البعث الأوّل في هذه الحياة والذي سوف يستغلّه المسيح الدّجال والذي هو ذاته الشيطان الرجيم الذي طلب من الله أن يُنظِره إلى يوم البعث وهو البعث الأوّل قال إنّك لمن المُنظرين، ويريد الشيطان أن يستغلّ البعث الأوّل فيقول: "إنّه المسيح عيسى ابن مريم، وإنّه الله ربّ العالمين". وإنه كذّابٌ وليس المسيح عيسى ابن مريم عليه الصلاة والسلام ما كان له أن يقول ذلك؛ بل ذلك المسيح الكذّاب وليس المسيح عيسى ابن مريم ولذلك يُسمّى المسيح الكذّاب، فأين التناقض يا من وصفت بأنّ في بيان المهديّ المُنتظر تناقض؟ بل لم تفهم الخبر جيدًا هداك الله للحقّ وشرح صدرك ونوَّر قلبك إن ربّي غفورٌ رحيمٌ.

    وأنا أُصدِّق عقيدة الشَّيعة الاثني عشر في الرَّجعة وأخالفهم في بعث أبي بكرٍ وعمرَ كما يزعمون بغير الحقّ! ولربّما يزعم الجاهلون بأنّي من الشيعة الاثني عشر ما دمتُ صدَّقتُ بالرَّجعة والبعث الأوّل، ولستُ من الشَّيعة في شيءٍ غير إنّي أُصدِّق العقائد الحقّ لديهم وأُخالفهم فيما كان باطلًا مُفترًى على مُحمدٍ رسول الله والأئمة الأحد عشر من قبلي، وأتحدّى الشَّيعة بالحقّ حصريًّا من القُرآن العظيم.

    وكذلك لم يجعلني الله من أهل السنّة في شيءٍ من الذين يُصدِّقون بأحاديثَ تُخالف لِمُحكم القُرآن العظيم وهي موضوعةٌ وهم لا يعلمون أنها أحاديثُ مُفتراة! غير إنّي أُصدِّق العقائد الحقّ لدى أهل السنّة وأُخالف ما كان باطلًا مُفترًى مدسوسًا في السُنّة المُحمديّة، وأتحدّى أهل السنّة حصريًّا من القُرآن العظيم.


    وبرغم أن أهل السّنّة لديهم أحاديثُ مُفتراةٌ أكثر ممّا لدى الشَّيعة الاثني عشر ولكنّي أعتبر أهل السنّة أقرب إلى الحقّ من الشيعة وهل تدرون لماذا؟ وذلك لأنّ كثيرًا من الشَّيعة يدْعون آل بيت محمدٍ رسول الله من دون الله وذلك هو الشرك بالله، وبرغم أنّ الشَّيعة من أكثر المذاهب الإسلاميّة إحاطةً بشأن المهديّ المُنتظر ولكنّه أضلَّ كثيرًا منهم سردابُ سامرّاء! فكم أُكرِّر وأقول: يا معشر الشَّيعة الاثني عشر، لقد ظهر البدر، وأُقسم بالله العظيم إنّكم لن تشاهدوا البدر ما لم تخرجوا من سرداب سامرّاء المُظلم، فلا أظنّ من كان في سردابٍ مُظلمٍ أن يُشاهد البدر ولو صار وسط السماء!

    وكذلك لا أنتمي إلى أيٍّ من المذاهب الإسلاميّة، وأَكفُر بتفرُّق المسلمين في دينهم إلى فرقٍ وشيعٍ وكُلّ حزبٍ بما لديهم فرحون، ولستُ منهم في شيء، وكذلك محمدٌ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - ليس منهم في شيء، فكيف يستمسكون بحديثٍ مُفترى: [ اختلاف أُمتي رحمة ] وهو يُخالف جميع آيات القرآن العظيم المُحكمة في هذا الشأن؟ وقال الله تعالى: {إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ} صدق الله العظيم [سورة الأنعام:159]. أم لم ينهَكم الله عن التفرّق يا معشر علماء المُسلمين؟ وكذلك نهاكم الله يا معشر علماء المسلمين وأتباعهم أن تكونوا كمثل أهل الكتاب فتُفرِّقوا دينكم شيعًا، فتجدون أمر الله الصَّادر في محكم كتابه في قوله تعالى: {فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّـهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّـهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٣٠﴾ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿٣١﴾ مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ ﴿٣٢﴾} صدق الله العظيم [سورة الروم].

    وكذلك أمر الله الصَّادر في قوله تعالى: {شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّـهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ ﴿١٣﴾} صدق الله العظيم [سورة الشورى].

    وكذلك في قوله تعالى: {إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّـهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ ﴿١٥٩﴾} صدق الله العظيم [سورة الأنعام].

    وكذلك أمر الله الصَّادر في محكم كتابه في قوله تعالى: {وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّـهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّـهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ﴿١٠٣﴾} صدق الله العظيم [سورة آل عمران].

    وكذلك أمر الله الصَّادر في محكم كتابه في قوله تعالى: {وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ} صدق الله العظيم [سورة الأنفال:46].

    ولكنكم يا معشر علماء الأمّة وأتباعهم خالفتم جميع أوامر ربِّكم المكررة في هذه الآيات المحكمات فتنازعتم وفشلتم وذهبت ريحكم كما هو حالكم الآن مُستضعَفين فذهب عزّكم إلى أعدائكم نظرًا لمخالفتكم لأمر ربكم، وقد وعدكم الله بأنه إذا خالفتم أمره بأنكم سوف تفشلون وتذهب ريحكم كما هو حالكم الآن؛ فلا تستطيعون أن تنكروا بأنكم تنازعتم فتفرقتم وفشلتم فذهبت ريحكم كما هو حالكم الآن.

    وابتعثني الله بقدرٍ مقدور في الكتاب المسطور رحمةً بِكم لأجمع شملكم وأجبر كسركم وأوحّد صفّكم، وابتعثني الله فضلًا من لدنه ورحمةً لكم لأنقذكم من فتنة المسيح الدّجال وأحكم بينكم في جميع ما كنتم فيه تختلفون لجمع شملكم ولتوحيد صفّكم فيُتِمّ بعبده نورَه ولو كره المجرمون ظُهوره لتكون كلمة الله هي العليا فيعزّكم الله بعبده والعزّة لله جميعًا، فأيّدني بتصريح الاصطفاء للخلافة والقيادة عليكم، فأيّدني بالتصريح فزادني عليكم بسطةً في العلم بالبيان الحقّ للقرآن العظيم المرجع المحفوظ من التحريف لأحكم بينكم في جميع ما كنتم فيه تختلفون وأهديكم بالقرآن إلى صِراطٍ ــــــــــــــــــ مستقيمٍ معتصمًا بكتاب الله وسُنّة رسوله وكافرًا بما خالف من السُنّة لأُمّ الكتاب في آياته المُحكمات والتي جعلهُنّ الله الأساس للعقيدة الإسلاميّة الحنيفيّة مِلّة إبراهيم ومن قبله ومن بعده لجميع الأنبياء والمرسلين.

    وأما سبب كُفري لما خالف من السُنّة للقرآن المُحكم وذلك لأني أعلم أنها سنّةٌ مدسوسةٌ من الشَّيطان الرَّجيم ليردُّكم هو وأولياؤه من شياطين البشر فيفتنوكم فيردُّوكم من بعد إيمانكم كافرين بآيات الله المُحكمات في القُرآن العظيم والتي جعلهُنّ الله أُمّ الكتاب، فصدَّكم صحابة رسول الله ظاهر الأمر عن القرآن العظيم كما نبأكم الله بذلك بأنّها قد جاءت طائفةٌ من اليهود فأعلنوا إسلامهم ليكونوا من صحابة رسول الله ظاهر الأمر فيكونوا من رواة الحديث ليصدّوكم عن سبيل الله عن طريق السُنّة المُحمديّة بأحاديثَ غير التي يقولها عليه الصَّلاة والسَّلام؛ بل مخالفة لكتاب الله وسُنّة رسوله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - جُملةً وتفصيلًا؛ بل اختلافًا كثيرًا، وقد بيّن الله لكم هذا المكر اليهوديّ في القرآن العظيم في قوله تعالى: {إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّـهِ ۗ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّـهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ ﴿١﴾ اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿٢﴾} صدق الله العظيم [سورة المنافقون].

    ومن ثمّ بيَّن الله لكم كيفية صدِّهم عن سبيل الله بأنّه ليس بالسيف؛ بل بأحاديثَ لم يقُلها عليه الصَّلاة والسَّلام، فبيّن الله ذلك المكر لكم في القرآن العظيم في محكم كتابه في قول الله تعالى: {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّـهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّـهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّـهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا ﴿٨٢﴾} صدق الله العظيم [سورة النساء].

    فتجدون قول الله الموجَّه إلى علماء الأمّة خاصّةً: {أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّـهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا ﴿٨٢﴾} صدق الله العظيم، وهذه الآية جاءت تأكيدًا للأمر لقول الله تعالى: {وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِن شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّـهِ} صدق الله العظيم [سورة الشورى:10].

    بمعنى: أنّه ما اختلفتم فيه من شيءٍ في السُنّة بأن تردّوا حُكمه إلى الله في القرآن العظيم يستنبطه أولو الأمر مِنكم من القرآن العظيم فتجدوا بين قول الله في القُرآن العظيم وبين هذا القول في سُنّة مُحمدٍ رسول الله اختلافًا كثيرًا، وذلك لأنّ السُنّة جاءت من عند الله كما جاء هذا القرآن العظيم، ولكن الله لم يعدكم بحفظ السُنة من التحريف؛ بل وعدكم بحفظ القرآن من التحريف ليكون المرجع لما اختلفتم فيه من السُنّة بأن تردّوه إلى القُرآن، فتدبّروا آياته المُحكمات في ذلك الشأن وسوف تجدون إذا كان الحديث السُنّي مُفترًى فحتمًا سوف تجدون بينه وبين مُحكم القرآن العظيم اختلافًا كثيرًا، ومن ثمّ تعلمون بأن هذا الحديث السُنّي من عند غير الله ورسوله وذلك لأن السُّنة هي كذلك جاءت من عند الله كما جاء القرآن من عنده سبحانه، وهذه الآية كذلك جعلها الله برهانًا للحديث الحقّ عن محمدٍ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلم: [ألا و إنّي أوتيت القرآنَ ومثلَه معه] صدق محمدٌ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم.

    بل سُنّة محمدٍ رسول الله جاءت للبيان فتزيد القرآن توضيحًا للمسلمين، ألا وإنّ البيان من عند الله سبحانه وتعالى؛ تصديقًا لقول الله الحقّ في مُحكم كتابه: {فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ ﴿١٨﴾ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ ﴿١٩﴾} صدق الله العظيم [سورة القيامة].

    وأنا المهديّ المنتظَر خليفة الله على البشر الإمام الثاني عشر من آل البيت المُطهّر ولم أكن من الشَّيعة الاثني عشر ولا من السُنّة ولا أنتمي لأي فرقةٍ منكم أبدًا؛ بل جعلني الله حَكَمًَا عدلًا وذا قولٍ فصلٍ بينكم، ولربّما تجدون حُكمًا في مسألةٍ ما تتفق مع ما يقوله أحد المذاهب الأُخَر فيظنّ الجاهلون لأمري منكم بأنّي أنتمي إلى هذه الطائفة! ولكن لو تدبَّر بياناتي الأُخرى لوجد أنّي أُخالفها في أحكامٍ أُخرى كثيرة، فيخرج بنتيجةٍ: إذًا ناصر محمد اليمانيّ ليس من هذه الطائفة التي ظنّ بأني أنتمي إليها.

    ويا معشر علماء الأمّة إنّما أنا حَكَمٌ بينكم بالعدل وأقول قولًا فصلًا مُستنبِطًا الحكم الحقّ من القول الفصل وما هو بالهزل، ولم أرُدّ الحُكم إلى عقلي؛ بل أستنبط لكم حُكم ربّي في هذه المسألة من القرآن العظيم، ومن أحسن من الله حكمًا لقومٍ يتّقون؟ مستمسكًا بكتاب الله وسُنّة رسوله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - وكافرًا بالسُنّة اليهوديّة المدسوسة في سُنّة محمدٍ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم، ولم آتِكم للدفاع عن القرآن فهو محفوظٌ من التحريف إلى يوم الدين؛ بل جئتكم للدفاع عن سُنّة مُحمدٍ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - فأُبيِّن لكم السُنّة اليهوديّة المدسوسة فيها فأُكذِّبها بقول الله مباشرةً من القرآن العظيم، وذلك لأن الله أيّدني بالبيان للقرآن لكي أُسنِد الحديثَ الحقّ مباشرةً إلى القرآن العظيم، غير إنّي لا أشتم الذين قيل عنهم أنّهم من صحابة رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - وهل تدرون لماذا؟ وذلك لأن المُفترين قد يُسندونه إلى صحابته الحقّ وهم بُرآءُ من روايته كبراءة الذئب من دم يوسف وذلك مكرٌ من المنافقين، فإن بيَّنت لكم حديثًا كان مُفترًى على محمدٍ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - فاستنبطتُ لكم برهانَ تكذيبه من قول الله برغم أن ذلك الحديث مرويٌّ عن بعض الصحابة الأبرار فأُحذِّركم أن تسبُّوهم شيئًا فمن سبَّهم فهو آثمٌ قلبُه، فهل سمعه منهم حتى يعلم عِلم اليقين فيشتمهم! فما يُدريكم؟ بل المنافقون هم المُفترون على الله ورسوله وعن صحابته الأخيار، وذلك لأن الحديث لو جاء مَرويًّا عن الصحابي اليهودي فلان وعن الصحابي اليهودي فلان عن رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - لما استطاعوا أن يُضِلّوا الأمّة عن الصِّراط المستقيم؛ بل كانوا يسندونه إليهم كذبًا غير أن في الصحابة سمّاعون لهم ويظنّونهم لا يقولون لهم غير الحقّ، وكذلك يأخذ عنهم السمّاعون لهم من بعض المسلمين، فوَردَت إليكم يا معشر علماء الأمّة الإسلاميّة أحاديثُ تُخالف حديث الله في القرآن العظيم جُملةً وتفصيلًا، ولا أقول بأنّها تُخالف الآيات المتشابهات معهنّ في ظاهرهنّ؛ بل تُخالف الآيات المُحكمات التي جعلهُنّ الله أُمّ الكتاب لا يزيغ عنهُنّ إلّا هالكٌ في قلبه زيغٌ عن الحقّ الواضح والبيّن ابتغاء تأويل الآيات المُتشابهات من القرآن مع ذلك الحديث المُفترى بمكرٍ خبيث، فجعلوه يتشابه مع ظاهرهنّ ليزعم الذين في قلوبهم زيغٌ عن المُحكم بأن هذا الحديث جاء بيانًا لتلك الآية والتي لا تزال بحاجةٍ إلى التأويل! وقد اتّبعتم المُتشابه يا معشر علماء الأمّة وتركتم المُحكم الواضح والبيِّن وهُنّ أمّ الكتاب، أفلا تتقون؟

    وقد وجدتُ (طالبَ العِلم) يقول بأنّه سوف يدعوني للمُباهلة إن لم أتّبع المِلّة اليهوديّة المُفتراة في سُنّة محمدٍ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم! وأقول: يا (طالب العلم) ويا معشر جميع عُلماء الأمّة على مُختلف فِرقهم ومذاهبهم، إن كُنتم تؤمنون بالقُرآن العظيم فتعالوا إلى حُكم الله في القُرآن فيما خالفه من السُنّة المُحمديّة. ولربّما يودّ أحدكم أن يقول: "إنه لا يعلم تأويل القُرآن إلّا الله وكفانا ما وجدنا عليه السلف الصالح من قبلنا". ومن ثمّ يردّ عليه ناصر اليمانيّ فأقول: لقد قُلتَ إنّ القرآن لا يعلم تأويله إلّا الله وجعلتَ القُرآن كُلّه غير مفهومٍ ولا يعلم تأويله إلّا الله، فهل عندك سلطانٌ بهذا أم تقول على الله ما لا تعلم؟ ولكن الله يقول إنّ القرآن تنقسم آياته إلى آياتٍ مُحكماتٍ واضحاتٍ بيّناتٍ للعالِم والجاهل لا يزيغ عنهنّ إلّا هالكٌ فيتّبع آياتٍ أُخرى في القرآن العظيم لا يعلم تأويلهُنّ إلّا الله، ولأنّهن لا يزَلن بحاجةٍ إلى التأويل وتوضيح المقصود فيهنّ فاستغلّ اليهود تلك الآيات المتشابهات لغويًا فدسّوا أحاديثَ تتشابه معها، وكذلك استغلّوا الحديث الحقّ عن رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم: [ما تَشابه مع القُرآن فهو منِّي] صدق مُحمدٌ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم. فهذا الحديث سنده من القرآن هو قوله تعالى: {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّـهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّـهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّـهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا ﴿٨٢﴾} صدق الله العظيم [سورة النساء].

    بمعنى: أنه إذا كان هذا الحديث النّبويّ من عند غير الله فسوف نجد بينه وبين حديث الله في القرآن العظيم اختلافًا كثيرًا، ولذلك قال محمدٌ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلم: [ما تَشابه مع القرآن فهو منِّي].

    بمعنى: أنه ما اختلف مع القرآن فهو ليس منه عليه الصَّلاة والسَّلام، ولكن للأسف حتى هذا الحديث الواضح والبيِّن لم يفهمه علماء الأمّة ومنهم من يطعن فيه أنّه ليس عن رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - الذي لا ينطق عن الهوى عليه الصَّلاة والسَّلام؛ بل يوحَى إليه القرآن العظيم والسُنّة المُهداة. ولسوف أُبيِّن لكم يا معشر علماء الأمّة المقصود من حديث محمدٍ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - بقوله عليه الصَّلاة والسَّلام وآله: [ما تَشابه مع القرآن فهو منِّي]، فهو لا يقصد أن تقوموا بتطبيقه مع ظاهر الآيات المُتشابهة؛ بل يقصد أن تقوموا بتطبيق المُقارنة بين هذا الحديث النّبويّ وبين الآيات المُحكمات الواضحات البيّنات فإذا لم يُخالف العقائد التي جاءت فيهنّ فهو عن مُحمدٍ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم. وعلى سبيل المثال: الحديث المُفترى عنه عليه الصَّلاة والسَّلام وعن أبي هريرة وأظنّهُ بريءٌ من روايته أنه قال رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم: [ إنّكم سترون ربّكم يوم القيامة كما ترون البدر جلياً لا تُضامّون في رؤيته ].

    فإذا قمتم يا معشر علماء الأمّة بتطبيقه على المتشابه في القرآن فسوف تجدون وكأنّ هذا الحديث جاء تأكيدًا بلا شكٍّ أو ريبٍ ترونه مُطابقًا لقوله تعالى: {وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ ﴿٢٢﴾ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ ﴿٢٣﴾} صدق الله العظيم [سورة القيامة]، ولكن الله يقصد مُنتظِرة إلى رحمته تعالى الذي كتب على نفسه الرحمة؛ تصديقًا لقول الله تعالى: {قُل لِّمَن مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُل لِّلَّـهِ ۚ كَتَبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿١٢﴾} صدق الله العظيم [سورة الأنعام].

    ولكن يا معشر علماء الأمّة إذا رجعتم لتطبيق هذا الحديث مع المُحكم من القرآن فسوف تجدون بأنّ بينه وبين هذا الحديث اختلافًا كثيرًا؛ بل سوف تجدون النّفي الذي لا يحتمل الشك، ومن ثمّ تعلمون بأن هذا الحديث موضوعٌ ليتشابه مع هذه الآية المُتشابهة معه لغويًا وأنه ليس عن رسول الله - صلّى الله عليه وسلّم - لأنّه قال: [ما تَشابه مع القرآن فهو منِّي]، فكيف أنّه يتشابه مع آيةٍ لا تزال بحاجةٍ إلى تأويلٍ ومن ثمّ يكون مُخالفًا للمُحكم والواضح والبيّن في هذا الشأن في شأن عقيدة المسلم لرؤية ربّه! ومن ثمّ تخرجون بنتيجةٍ أنّ هذا الحديث لم يكن عن رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - نظراً لأنّه خالف الآيات المُحكمات في هذا الشأن، ولا ينبغي لأحاديث البيان للمُتشابه من القُرآن أن تأتي مخالفةً للقُرآن المُحكم الواضح والبيّن والتي جعلهُنّ الله هُنّ أُمّ الكتاب.

    ويا معشر علماء الأمّة الإسلاميّة، إنّما أُدافع عن سُنّة محمدٍ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - الحقّ، فهي لم تختفِ؛ بل موجودةٌ بين أيديكم كما القرآن بين أيديكم ولكن المفترين من اليهود دسّوا لكم أحاديث تُخالف أحاديث السُنّة الحقّ في هذا الشأن، وكذلك تُخالف الآيات المُحكمات أُمّ الكتاب في القرآن العظيم وأصل العقيدة للمسلم.

    وبعد أن بيّنّا لكم حُكم القرآن في هذا الشأن تعالوا لنطبق الأحاديث في السُنّة المُحمديّة - عليه الصَّلاة والسَّلام - شرط أن يتمّ التّطبيق لهذه الأحاديث مع الآيات المُحكمات الواضحات البيّنات والتي جعلهُنّ الله أُمّ الكتاب في هذا الشأن، ولئِن أبيتم إلّا تطبيقه مع المُتشابه والتي لا تزال بحاجةٍ إلى تأويلٍ فقد هلكتم لئِن فعلتم! وذلك لأنّكم تركتم الآيات المُحكمات في هذا الشأن واتّبعتم المُتشابه، وفي قلوبكم زيغٌ عن الحقّ لئِن اتّبعتم الآيات المُتشابهات في القُرآن العظيم وتركتم الآيات المُحكمات الواضحات البيّنات، فتعالوا لننظر سويًّا في سُنّة محمدٍ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - لكي ننظر هل السُّنة الحقّ تُخالف لحُكم الإمام ناصر اليمانيّ من القرآن في شأن الرؤية لله سبحانه؟ وحتمًا بلا شكٍّ أو ريبٍ سوف نجد أن بين الأحاديث الواردة في هذا الشأن اختلافًا كثيرًا فيما بينها وذلك لأن الحقّ منها سوف تجدونه ينطبق مع المُحكم والباطل سوف نجده مُخالفًا للمُحكم أُمّ الكتاب في هذا الشأن ولكنّه يتّفق مع الآيات المُتشابهات في ظاهرهنّ في هذا الشأن، فلنذهب إلى السُّنة لننظر في الأحاديث في هذا الشأن حتى يتبيّن لنا الحديث النّبويّ الحقّ الذي من عند الله ورسوله من الذي من عند غير الله ورسوله فلنبدأ بالتطبيق للتصديق للسُّنة المُحمديّة الحقّ؛ قال محمدٌ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - مصدقًا للآيات المُحكمات في شأن الرؤية قال: [لن يرى اللهَ أحدٌ في الدنيا ولا في الآخرة] صدق محمدٌ رسول الله عليه الصَّلاة والسَّلام. وهذا الحديث الحقّ قد اتَّفق مع القرآن المُحكم الواضح والبيّن في قول الله تعالى: {وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَن تَرَانِي وَلَـٰكِنِ انظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١٤٣﴾} صدق الله العلي العظيم [سورة الأعراف]. {لَن تَرَانِي} .. وصدق رسوله الكريم في قوله: [لن يرى اللهَ أحدٌ في الدنيا ولا في الآخرة].

    ولكننا نشاهد نوره سبحانه يشعّ من وراء حِجاب الغمام فتُشرق الأرض بنور ربّها تصديقًا لقول الله تعالى في مُحكم كتابه: {وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا} صدق الله العظيم [سورة الزمر:69]، وتصديقًا لقوله عزّ وجل: {هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّـهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ ۚ وَإِلَى اللَّـهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ ﴿٢١٠﴾} صدق الله العظيم [سورة البقرة]، فيأتي الحديث الحقّ عن محمدٍ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - في شأن الرؤية وقال عليه الصَّلاة والسَّلام: [يَهبط وبينه وبين خلقه حجاب] صدق محمدٌ رسول الله عليه الصَّلاة والسَّلام.

    وتصديقًا لقول الله تعالى: {وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنزِيلًا ﴿٢٥﴾} صدق الله العظيم [سورة الفرقان].

    وتصديقًا لحديث محمدٍ رسول الله - صلّى الله عليه وآله وسلّم - في نفي رؤيته لربّه ليلة الإسراء والمعراج، وقال عليه الصَّلاة والسَّلام: [نورٌ أراه] صدق مُحمد رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم.

    ويتفق هذا الحديث مع الآيات المُحكمات في قوله تعالى: {وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّـهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ ﴿٥١﴾} صدق الله العظيم [سورة الشورى].

    ولكن بالله عليكم يا معشر أولي الألباب تعالوا لنتدبّر حديث الإفك والافتراء والبُهتان عن الله ورسوله - غير إنّي لا أشْتُمُ راويه - فتدبّروا هذا الحديث الذي يرفضه القرآن والسُنّة والعقل والنقل جُملةً وتفصيلًا، وقالوا أنه قال رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم:
    اقتباس المشاركة :
    [قال أناس: يا رسول الله! هل نرى ربّنا يوم القيامة؟ فقال: هل تضارون في الشمس ليس دونها سحاب؟ قالوا: لا يا رسول الله! قال: هل تضارون في القمر ليلة البدر ليس دونه سحاب؟ قالوا: لا يا رسول الله! قال: فإنّكم ترونه يوم القيامة كذلك؛ يجمع الله النّاس فيقول: من كان يعبد شيئاً فليتّبعه، فيتّبع من كان يعبد الشمس الشمس، ويتّبع من كان يعبد القمر القمر، ويتّبع من كان يعبد الطواغيت الطواغيت، وتبقى هذه الأمّة فيها منافقوها إلى أن قال: فيأتيهم الله في الصورة التي يعرفون، فيقول: أنا ربّكم، فيقولون: أأنت ربنا، فيتّبعونه، ويضرب جسر جهنّم، قال رسول الله صلّى الله عليه وسلم: فأكون أول من يجيز، ودعاء الرسل يومئذ: اللهم سلم سلم، وبه كلاليب مثل شوك السعدان، أما رأيتم شوك السعدان؟ قالوا: بلى يا رسول الله! قال: فإنها مثل شوك السعدان، غير أنه لا يعلم قدر عظمها إلا الله، فتخطف النّاس لأعمالهم، فمنهم الموبق بعمله، ومنهم المخردل ثمّ ينجو، حتى إذا فرغ الله من القضاء بين عباده وأراد أن يخرج من النّار من أراد -أن يخرج ممن كان يشهد أن لا إله إلا الله- أمر الملائكة أن يخرجوهم فيعرفونهم بعلامة آثار السجود، وحرم على النّار أن تأكل من ابن آدم أثر السجود، فيخرجونهم قد امتحشوا، فيصب عليهم ماء يقال له: ماء الحياة، فينبتون نبات الحبة في حميل السيل..]
    انتهى الاقتباس
    فانظروا إلى شر البليّة، وشر البليّة ما يُضحك:
    اقتباس المشاركة :
    [فإنّكم ترونه يوم القيامة كذلك؛ يجمع الله النّاس فيقول: من كان يعبد شيئاً فليتّبعه، فيتّبع من كان يعبد الشمس الشمس، ويتّبع من كان يعبد القمر القمر، ويتّبع من كان يعبد الطواغيت الطواغيت، وتبقى هذه الأمّة فيها منافقوها. إلى أن قال: فيأتيهم الله في الصورة التي يعرفون، فيقول: أنا ربّكم، فيقولون: أأنت ربنا، فيتّبعونه].
    انتهى الاقتباس
    فبالله عليكم كيف يتّبعون الله! لعبادة من! وإلى أين يتّبعونه؟ فهل جعلتم الله فاطر السَّماوات والأرض إنسانًا يمشي وأتْباعه يمشون وراءه! أفلا تعقلون؟ وتالله لا يتّبعون إلّا المسيح الدّجال في الدنيا يقول: "اتّبعوني لأُدخِلكم جنتي"؛ بل كيف قولهم أنّهم يرون الله يوم القيامة ثمّ يقول المُفتري أن الله يجمع النّاس ثمّ يقول:
    اقتباس المشاركة :
    [من كان يعبد شيئاً فليتّبعه، فيتّبع من كان يعبد الشمس الشمس، ويتّبع من كان يعبد القمر القمر، ويتّبع من كان يعبد الطواغيت الطواغيت، وتبقى هذه الأمّة فيها منافقوها. إلى أن قال: فيأتيهم الله في الصورة التي يعرفون].
    انتهى الاقتباس
    وهل يعرفون الله من قبل حتى إذا شاهدوا صورته فيعرفونه؟ أفلا تعقلون! فهل إلى هذا الحدّ لا تستخدمون عقولكم يا معشر المُصدِّقين لهذا الافتراء الذي يخالف كتاب الله وسُنّة رسوله جملةً وتفصيلًا! فإن كنتم تتّبعون كتاب الله وسُنّة رسوله فها أنا ذا آتيكم بالآيات المُحكمات من كتاب الله ومِنكم من يصفني بأني على ضلالٍ وأنّه على الحقّ! فهل أنت رجُلٌ رشيد؟ فإني أُخوِّفك بالقرآن فهل تخاف وعيد؟ ولن تفلت مني يا طالب العلم.

    ويا معشر جميع علماء الأمّة، فسوف نحكم في اختلافاتكم نقطةً نقطةً وأعدكم أنّي لن أستنبط حُكمي إلّا من الآيات المُحكمات الواضحات البيّنات لا يزيغ عنهُنّ إلّا الذين في قلوبهم زيغٌ، فسوف ترونهم ينبذون هذه الآيات وراء ظهورهِم وكأنّ ناصر محمد اليمانيّ لم يُحاجّ بهنّ شيئًا! بل لا تجدونه حتى يُعلِّق عليهنّ شيئًا فيُحاجِج ناصر مُحمد اليمانيّ: لماذا أوردهنّ؟ فما علاقتهنّ بالموضوع؟ أو يأتي بتأويلٍ لهنّ فهو لا يستطيع لأنهنّ واضحاتٌ ولسن بحاجةٍ إلى التأويل نظرًا لوضوحهنّ في مُحكم كتابه، ومن هذه الآيات المُحكمات أستنبط لكم الحُكم الحقّ ذلك وعدٌ علينا غير مكذوب، فهل ترونني حاججتكم في عدم رؤية الله جهرةً بالآيات المُتشابهة؟ حاشا لله ربّ العالمين ما آتيتكم إلّا بالآيات المُحكمات التي تنفي الرؤية {لَن تَرَانِي}. وأثبتنا بأنّ الله لن يُرى جهرةً، سبحانه! ولكنّه يُكلِّم النّاس من وراء حجاب.

    ومن ثمّ بيّنا لكم حجاب الغمام بين العبيد والمعبود، وفصّلنا الحُكم في رؤية الله من الآيات المُحكمات، ولم أَقْرب آيةً واحدةً من المُتشابه ولكنّ كثيرًا من علماء الأمّة لا يُميِّزون بين المُحكم والمُتشابه! وإليكم سؤالي ولجميع علماء الأُمّة؛ قال الله تعالى: {إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّـهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَـٰئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٧٧﴾} صدق الله العظيم [سورة آل عمران].

    وقال الله تعالى: {وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُم مِّنَ الْإِنسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُم مِّنَ الْإِنسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا} صدق الله العظيم [سورة الأنعام:128].

    فأمّا في الآية الأولى فنجد نفي التَّكليم من الله للكافرين وقال تعالى: {إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّـهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَـٰئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٧٧﴾} صدق الله العظيم.

    ولكن الآية الأُخرى المُحكمة سوف تجد بأنّ الله يُكلّمهم وقال الله تعالى: {وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُم مِّنَ الْإِنسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُم مِّنَ الْإِنسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا} صدق الله العظيم.

    والسؤال الموجّه هو في نقطةٍ واحدةٍ في الآيتين وهو في تكليم الله للكُفار، فالآية الأولى تنفي التَّكليم من الله للكُفار يوم القيامة ومن ثمّ تجد الآية الأُخرى تُفيد بأن الله يُكلّمهم! وقال لهم: {يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُم مِّنَ الْإِنسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُم مِّنَ الْإِنسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا} صدق الله العظيم.

    وإليك الجواب من الكتاب يا (طالب العلم) فلا أُريد إحراجك ولا بيان خبرك؛ بل أُريد أن أُعلِّمك إن كنت طالب عِلمٍ بحقٍّ فأخبركم كيف يضع الشياطينُ الأحاديثَ بمكرٍ خطيرٍ، فأمّا الآية الأولى في قوله تعالى: {إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّـهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَـٰئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٧٧﴾} صدق الله العظيم، وفيها يوجد آيةٌ من المُتشابهات وهو قوله تعالى: {وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ}، ولكن الجاهل عن القرآن سوف يظنّ بأنّ الله لا يُخاطبهم ولا ينظر إليهم ليراهم وكأنه مُعرضٌ عنهم سبحانه! وعلى سبيل المثال إن أراد أحد الصحابة من اليهود أن يفتري حديثًا فيقول: "[إن الله لا يكلم الكفار يوم القيامة ولا ينظر ببصره إليهم] وانظروا لقوله تعالى: {وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ}" ومن ثمّ يستغلّ هذه الآية المُتشابهة المُفترون فيقولون: "بل المسيح عيسى ولد الله يوكله الله بمحاسبة النّاس"!

    وعلماء الحديث الذين لا يتّبعون غير الحديث وحسبهم ذلك حتمًا سوف يظنون أنّ الله يوكِّل بحساب الكفار أحدًا من خلقه وأمَّا هو فلا يُكلِّمهم ولا ينظر إليهم تصديقًا لهذا الحديث الحقّ في نظرهم، وأعوذ بالله أن أكون من المُفترين فيجعلوا حديثًا مُفترى:
    اقتباس المشاركة :
    [إن الله لا يكلم الكفار يوم القيامة ولا ينظر ببصرة إليهم].
    انتهى الاقتباس
    وإنّما ضربت لكم على ذلك مثلًا كيف أنّ أعداء الله يضعون الحديث بمكرٍ خطيرٍ لدرجة أنّ الجاهل عن القرآن لن يشكّ فيه شيئًا، وكيف يشكّ فيه ودليله واضحٌ وجليٌّ في القرآن كما يظنّ؟ وسوف يأتي بالدليل من القرآن وهو قوله تعالى: {وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ}، وهو يظنّ أن هذه الآية مُحكمةٌ واضحةٌ ولا تحتاج إلى تأويلٍ فهي واضحةٌ في نظره أنّ الله لا يُكلّم الكُفار يوم القيامة ولا ينظر إليهم أيْ: ببصره لأنّه غضبان، وهذا على سبيل المثال لو انتبه لذلك المُفترون وقالوا إنّما المسيح عيسى ابن مريم ابن الله هو من سوف يُحاسب النّاس لأنّه ابن الله وذلك لأن الله المُتكبِّر سبحانه لا يُكلّم الكُفار يوم القيامة ولا ينظر إليهم ببصره ولن يحضر يوم الحساب؛ بل يوكل عنه ابنه المسيح عيسى ابن مريم ليُحاسب الكفار أم لم تقرأوا قول الله تعالى: {وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ}؟ إذاً الله لا يحضر يوم القيامة ليُحاسب الكُفار، وكيف يُحاسبهم وهو لم يُكلّمهم ولا ينظر إليهم كما نبأكم في القُرآن: {وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ} إذًا يوكل للحساب ابنه المسيح عيسى ابن مريم.

    فأصبحت الآية موافقةً لما يعتقده النّصارى سبحان الله وتعالى علوًّا كبيرًا، وتالله لو أفتري على الله وآتي بهذا الحديث ثمّ الآية المُتشابهة التي توافقه إذاً لاتخذني النّصارى واليهود خليلاً، فأمّا النّصارى فعجبهم بذلك لأنّه وافق عقيدتهم، وأما اليهود فهم سوف يعلمون عِلم اليقين أنهُ افتراءٌ على الله ورسوله ولذلك سوف يتخذوني خليلًا لو كنت من المُفترين على الله ورسوله.

    ويا (طالب العلم)، ويا معشر جميع علماء الأمّة الإسلاميّة، لقد بيَّنتُ لكم كيفية الطريقة التي توضع بها الأحاديث المُفتراة وأنهم يجعلونها تتشابه مع آياتٍ في القرآن تشابهًا لفظيًا لتظنّوا أن هذا الحديث جاء بيانًا لهذه الآية، وأقسم بالله العليّ العظيم أنّهم قد أخرجوكم من آيات الله المُحكمات في القرآن العظيم التي لا يزيغ عنهنّ إلّا هالك، وتعالوا لأعلّمكم تأويل هذه الآية المتشابهة ما دمتُ ذكرتها لكم لكي أُريكم طريقة مكر أعدائكم وأعوذ بالله أن أكون من المفترين على الله ورسوله، فأمّا التأويل الحقّ لقول الله تعالى: {وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ} صدق الله العظيم:

    فهو لا يقصد أنّه سبحانه أنه لا يُكلِّمهم تكليمًا؛ بل يقصد سبحانه أنه لا يُكلِّمهم بتكليم التَّفهيم إلى قلوبهم أن يسألوه برحمته التي كتب على نفسه فيُكلِّمهم كما كلَّم آدم بوحي التَّفهيم فيقولوا: "ربّنا ظلمنا أنفسنا فإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننّ من الخاسرين".

    وكذلك لا ينظر إليهم برحمته فيُدخلهم جنّته ويقيهم من ناره وليس النظر نظر الأعين! يا قوم اتقوا المُتشابه من القرآن وذروا تأويله لأهله إنّي لكم من الله نذيرٌ مُبينٌ بالمُحكم من القُرآن العظيم.


    فانظروا لهذا الحديث المُفترى:
    اقتباس المشاركة :
    [وأخرج ابن النجار عن ابن عباس قال "سألت رسول الله صلّى الله عليه وسلّم عن الكلمات التي تلقاها آدم من ربّه فتاب عليه قال: سأل بحقٍ محمد، وعلي، وفاطمة، والحسن، والحسين، ألا تبت علي فتاب عليه".] (كنز العمال-سورة البقرة ).

    [وكذلك أخرج الديلمي في مسند الفردوس بسند رواه عن علي قال "سألت النبي صلّى الله عليه وسلّم عن قول الله {فتلقى آدم من ربّه كلمات فتاب عليه} فقال: إن الله أهبط آدم بالهند، وحواء بجدة، وإبليس ببيسان، والحية بأصبهان. وكان للحية قوائم كقوائم البعير، ومكث آدم بالهند مائة سنة باكيا على خطيئته حتى بعث الله إليه جبريل وقال: يا آدم ألم أخلقك بيدي؟ ألم أنفخ فيك من روحي؟ ألم أسجد لك ملائكتي؟ ألم أزوجك حواء أمتي؟ قال: بلى. قال: فما هذا البكاء؟ قال: وما يمنعني من البكاء وقد أخرجت من جوار الرحمن! قال: فعليك بهؤلاء الكلمات. فإن الله قابل توبتك، وغافر ذنبك. قل: اللهم إنّي أسألك بحقٍ محمد وآل محمد، سبحأنّك لا إله إلا أنت عملت سوءا وظلمت نفسي فاغفر لي أنّك أنت الغفور الرحيم. اللهم إنّي أسألك بحقٍ محمد وآل محمد سبحأنّك لا إله إلا أنت عملت سوءا وظلمت نفسي فتب علي أنّك أنت التواب الرحيم. فهؤلاء الكلمات التي تلقى آدم".] (كنز العمال - سورة البقرة)
    انتهى الاقتباس
    فتعالوا لننظر تفسيرها الحقّ في القرآن: قال الله تعالى: {فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِن رَّبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ ﴿٣٧﴾} صدق الله العظيم [سورة البقرة]، وذلك هو التَّكليم بالتَّفهيم إلى القلب يا أولي الألباب، فأوحى الله إلى قلب آدم وزوجته حين أراد أن يرحمهم فكلَّمهم بوحي التَّفهيم إلى القلب وهذه الكلمات التي أوحاها الله إلى قلوبهم هي قولهم: {قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٢٣﴾} صدق الله العظيم [سورة الأعراف]. وهذا النوع من التَّكليم إلى القلوب هو المقصود من قول الله تعالى: {وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ} صدق الله العظيم، أيْ: لا يوحي إلى قلوبهم كما أوحى إلى قلب آدم وحواء: {قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٢٣﴾} صدق الله العظيم.

    وكذلك لا ينظر إليهم برحمته من ذات نفسه سبحانه فيرحمهم وهو التأويل لقوله تعالى: {وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ} صدق الله العظيم، أيّ لا ينظر إليهم برحمته وليس أعينه سبحانه.

    ويا معشر علماء الأمّة، أُقسم بالله العظيم أنّ اليهود الشياطين قد أضلّوكم عن سواء السبيل فهلمّوا إلى الحوار من قبل الظهور إلى (موقع الإمام ناصر محمد اليماني) فإن كان ناصر محمد اليمانيّ على ضلالٍ مبينٍ فأنقِذوا المسلمين من عِلمه الباطل في نظر المُبطِلين حتى لا يَفتِن المسلمين، وإن رأيتم أن ناصر محمد هو حقًّا النَّاصر لمحمدٍ رسول الله والقرآن العظيم فقد علمتم حقيقة اسم المهديّ المنتظَر بأن التواطؤ لكي يحمل الاسم الخبر، فهلمّوا للحوار عاجلًا غير آجلٍ قبل فوات الأوان، وذلك لأنّه ما جادلني عالِمٌ إلّا وغلبته، وأما الجاهل فوالله لو أتيته بترليون ترليون دليلٍ من القرآن العظيم فأستنبطه من الآيات المُحكمات البيّنات فإنّه لن يقتنع ولن يرى الحقّ! ومن ثمّ يُحاجِجني بكُلّ ما خالف الكتاب والسُنّة ومن ثمّ يزعم أنه مُؤمنٌ بالكتاب والسُّنة وأنه مُستمسكٌ بكتاب الله وسُنّة رسوله وهو ليس على كتاب الله ولا سُنة رسوله؛ بل مُستمسكٌ بما خالف كتاب الله وسُنّة رسوله فيظنّ أنه يدعو إلى الحقّ وإلى صِراطٍ مستقيمٍ وهو يدعو إلى صِراط الشيطان الرَّجيم وليس بقصدٍ منه ولكنّه من الذين ضلّ سعيهم في الحياة الدنيا وهم يحسبون أنّهم يُحسنون صُنعًا.

    ويا قوم إن عدم رؤية الله جهرةً حجّةٌ لكم على المسيح الدّجال الذي سوف يدّعي الرّبوبيّة فيكلِّمكم جهرةً وأنتم تشاهدونه رأي العين جهرةً بين أيديكم إنسانًا كمثلكم ترونه، والله ليس إنسانًا وليس كمثله شيءٌ سبحانه وتعالى علوًّا كبيرًا..

    ويا معشر عُلماء الأمّة وجميع الباحثين عن الحقّ، سبق وأن أنذرناكم بأنّكم دخلتم في عصر أشراط الساعة الكُبرى وأنها سوف تدرك الشمس القمر كما أكّدنا لكم تصديق هذا الشرط المُتكرِّر في عددٍ من الشهور، وكذلك أعلنت لكم بأنّها سوف تدرك الشمس القمر بلا شكٍّ أو أدنى ريبٍ ونظرًا لذلك سوف تُعلن رؤيةَ الهلال المملكةُ العربيَّة السّعوديَّة بأنّها ثبتت رؤية هلال شوال لعام 1429 بعد غروب شمس الإثنين رمضان 1429؛ بل تفاجَأ برؤيته جميعُ علماء المملكة الفلكيِّين وجميع علماء الفلك في العالمين؛ بل حتى علماء وكالة ناسا الأمريكيَّة وتلك الآية التي أكّدتُ لكم وقوعَها من قبل الحدث أخبرتكم بأنّها سوف تحدث تصديقًا لأحد أشراط الساعة الكُبَر وتصديقًا للمهديّ المُنتظَر ناصر محمد اليمانيّ لتعلموا أنّه الحقّ من ربّكم لعلكم تهتدون، ولكن للأسف فمن بعد التّصديق للحقّ وحصحص أمام الذين يريدون الحقّ فإذا علماء الدين والفلكيِّين يدخلون في جدلٍ شديدٍ برغم أن المهديّ المُنتظر قد حكم بينهم فيما سوف يختلفون فيه من قبل أن يختلفوا؛ بل وأخبرتهم بأن التي سوف تعلن به هي المملكة العربيَّة السعوديَّة، وكذلك أخبرتهم لماذا سوف تتمّ رؤية الهلال في ليلةٍ يستحيل فيها رؤية هلال شوال لعام 1429 وللأسف مرةً أُخرى وكأنّ المهديّ المُنتظر ناصر محمد اليمانيّ لم يكن بينهم شيئًا مذكورًا! فهل إعراضكم عن المهديّ المنتظَر بقصد التكبُّر عليه؟! فسوف يحكم الله بيني وبينكم بالحقّ وهو أسرع الحاسبين.

    فكم أُناديكم يا معشر علماء الأمّة للحوار وأنتم في منازلكم وليس المطلوب سوى فتح الجهاز للإنترنت العالميّة وكُلٌّ يدلو بدلوه بموقع الإمام ناصر محمد اليمانيّ حتى يتبيّن للمسلمين وعلماءهم هل جئتُكم بالحقّ أم كنتُ من اللاعبين؟ وأعوذ بالله أن أكون من الجاهلين.

    وسلامٌ على المُرسلين، والحمد لله ربّ العالمين..
    أخوكم الإمام المهديّ؛ ناصر محمد اليمانيّ.
    ________________

    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..

المواضيع المتشابهه
  1. مشاركات: 1
    آخر مشاركة: 24-03-2020, 05:34 PM
  2. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 23-05-2018, 04:52 AM
  3. مشاركات: 2
    آخر مشاركة: 23-05-2018, 04:44 AM
  4. مشاركات: 1
    آخر مشاركة: 12-09-2017, 10:15 PM
  5. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 20-02-2016, 11:08 AM
ضوابط المشاركة
  • لا تستطيع إضافة مواضيع جديدة
  • لا تستطيع الرد على المواضيع
  • لا تستطيع إرفاق ملفات
  • لا تستطيع تعديل مشاركاتك
  •